BORNEONEWS-MULAI hari ini, Rabu (3/10) jam masuk sekolah, baik itu SD, SLTP, dan SMA se Palangkaraya ditunda 30 menit. Jika biasanya jam masuk sekolah dimulai pukul 07.00 WIB, tapi kini dimulai pukul 07.30 WIB, sedangkan jam pulangnya tetap seperti biasa.
Penundaan jam masuk sekolah ini karena kondisi kabut asap sudah pekat, sehingga mempengaruhi jarak pandang. Selain itu, pertimbangan lain karena kualitas udara di wilayah Palangkaraya sudah kategori tidak sehat.
Ini dibuktikan dengan hasil uji laboratorium milik Badan Lingkungan Hidup (BLH) Palangkaraya bahwa sejak tiga hari terakhir indeks standar pencemaran udara (ISPU) sudah mencapai di atas 100 PM atau kategori tidak sehat.
Menyikapi kualitas udara sudah tidak sehat itu, seluruh instansi berwenang dipimpin Wakil Wali Kota Palangkaraya, Maryono menggelar rapat untuk melakukan rencana aksi penanggulangan.
Hasil rapat setidaknya ada empat rencana aksi yang akan dilakukan selain menunda jam masuk sekolah. Yakni membuat posko penanggulangan bencana kebakaran hutan, melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah, sosialisasi, dan pembagian masker secara gratis kepada masyarakat.
“Melihat situasinya sudah mulai terasa tidak nyaman lagi. Kualitas udara sudah kian tidak sehat. Saya sarankan jam masuk sekolah ditunda. Jika perlu untuk anak TK diliburkan, tapi harus tunggu rekomendasi dari dinas kesehatan.”
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Palangkaraya, Ikhwanudin pun mengiyakan saran Maryono itu. Bahkan, menurut dia beberapa sekolah telah menunda jam masuk sekolah tanpa harus menunggu instruksi dari dinas pendidikan.
Guna menjaga agar kesehatan para pelajar tetap sehat, dinas pendidikan akan segera membagikan masker secara gratis. Ikhwanudin juga berjanji akan segera memberi instruksi penundaan jam masuk sekolah kepada semua tenaga pendidik.
Sementara itu, Kepala UPT Laboratorium BLH Palangkaraya, Andrie Manurung menyebut kondisi cuaca sejak awal pertengahan September hingga Oktober ini sangat tidak menentu.
“Terkadang baik, terkadang sedang, dan terkadang tidak sehat.
Tapi sudah tiga hari ini kondisinya sudah tidak sehat,” tegasnya. Dia menjelaskan, hingga saat ini petugas laboratorium BLH terus melakukan pemantauan secara rutin, meski hanya menggunakan alat serba terbatas.
Sebab, alat monitor pengukur kualitas udara yang ditaruh di kawasan Bundaran Besar Palangkaraya sudah dua tahun ini rusak dan tidak pernah diperbaiki.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Guntur Talajan juga telah mengeluarkan instruksi penundaan jam masuk kepada semua kabupaten dan kota. (RI/RZ/B-7)
Sumber: Borneonews.co.id
Belum ada tanggapan untuk "Jam Masuk Sekolah Ditunda 30 Menit"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.