Loncat-meloncat dari atap gedung satu ke gedung lain, cukup membuat jantung berdebar. Tapi kengerian tersebut berubah menjadi rasa takjub tatkala loncatan yang dilakukan dengan indah dan gesit. Atraksi ini dilakukan Komintas Parkour Sampit.
PARKOUR tergolong baru di kota Sampit. Tak heran banyak orang masih awam pengetahuan mengenai Parkour, termasuk banyaknya orang yang memandang Parkour sebagai olahraga ekstrim, atau kegiatan kurang kerjaan yang dilakukan sekelompok pemuda yang kerap berjingkrak-jingkrak.
Rendy, ketua Komunitas Parkour Sampit menjelaskan Parkour merupakan seni berpindah tempat melewati beberapa obstacle (rintangan, red) dari point A menuju point B. Seni ini adalah cara baru untuk menguasai lingkungan atau melewati segala macam bentuk obstacles yang ada di sekitar kita hanya dengan mengandalkan kekuatan tubuh manusia seutuhnya.
“Tujuan dan inti dari Parkour itu sendiri adalah mampu menghadapi semua rintangan di sepanjang track yang kita lalui, baik itu di lingkungan alam maupun di lingkungan perkotaan, dengan menggunakan beberapa gerakan yang istimewa dan indah dengan cara mengkombinasikan beberapa gerakan yang mengalir dan control yang penuh,” ujar Rendy sele kegiatan latihan di Stadion 29 November Sampit, Jumat sore (19/10).
Dijelaskannya parkour juga mengandung pembelajaran yang positif untuk diri sendiri, yaitu menjawab tantangan untuk melawan semua rasa takut dari dalam diri kita sendiri. Karena kadangkala setiap rintangan dan obstacles yang akan dilalui tidak seperti yang pernah dibayangkan.
“Kita juga mengedepakan disiplin, karena itu mencakup semuanya dan merupakan kunci sukses bagi semua orang. Kemudian kerja keras karena semua keberhasilan bisa dicapai melalui kerja keras dan metal yang pemberani untuk menghadapi serta menaklukan rintangan itu sendiri,” kayanya.
Bagaimana anggapan yang menyebutkan Parkour itu olahraga ekstrem? “Belajarnya harus step by step, sebenernya gak membuthkan bakat atau ketrampilan khusus yang hebat tapi juga sebaiknya jangan nyoba sendiri dimanapun dan kapanpun tanpa teknik tertentu. Karena di Parkour ada beberapa teknik yang bisa meminimalisir cidera bahkan menghilangkan rintangan itu sendiri,” jelas Rendy.
Dikataknnya, saat mau melompat sejauh 2 meter, maka harus melakukan lompatan setengahnya (1m). dan itu biasanya dilakukan seratus kali bahkan seribu kali. Yang dianggap baik sesempurna dan sehalus mungkin kayak landing sebaiknya tanpa impact dan suara. “Intinya harus aman dan kalo masih terasa sakit berate itu belum sbenar gerakannya,” cetusnya.
Untuk kedepannya, Rendy berharao Parkour bisa menjadi olahraga kampung, seperti sepakbola, bulutangkis, voli, dan lain-lain. “Kami ingin memasyarakatkan Parkour dan memparkourkan masyarakat. Jangan bilang kalo parkour itu ekstrem sebelum mencobanya sendiri!,” cetusnya. (ton)
Sumber : radarsampit.net
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Aksi Jumpalitan Parkour Sampit"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.