BANJARMASIN - Tapai Gambut kudapan tradisional Banjar yang satu ini sudah sangat akrab di lidah warga setempat. Bahan utamanya adalah beras ketan.
Potongannya kecil-kecil. Di Kalimantan Selatan tapai ini banyak diproduksi di daerah Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar sehingga tak heran jika kemudian tapai ini sering dinamai juga Tapai Gambut.
Rasanya manis sekali dan berair. Seorang penjualnya di Pasar Ahad Jalan A Yani Km 7 Hj Ruhiyah menjual tapai ini dalam bungkusan plastik bening. Ada yang bungkus kecil ada juga yang besar.
"Yang kecil Rp 2.000 dan yang besar Rp 5.000" katanya.
Selain tapai Gambut ada lagi Tapai Martapura. Rupanya sama saja namun ukurannya saja yang lebih besar dan lebih padat alias tak terlalu lembek. "Harganya sama saja. Manisnya pun sama" tambahnya.
Bahan dasarnya adalah beras ketan yang sudah matang. Kemudian beras ketan itu dicampur dengan serbuk daun katuk sebagai pewarna. Proses selanjutnya adalah pemberian ragi untuk proses fermentasi yang memakan waktu sekitar dua hari untuk jadi tapai.
Biasanya untuk membuat tapai butuh berliter-liter beras ketan untuk menghasilkan ribuan butir tapai ini. Biasanya tapai ini dimakan sebagai camilan. Bisa juga dijadikan oleh-oleh.
Belum ada tanggapan untuk "Si Manis Tapai Gambut, Manisnya Beda Lho"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.