JAKARTA - Komisi I DPR menggelar rapat kerja (raker) dengan pejabat Badan Intelejen Negara (BIN).
Rapat membahas mengenai anggaran BIN.
Kepala BIN Marciano Norman tidak merinci mengenai penggunaan serta besaran anggaran lembaga intelejen tersebut. Tetapi ia menuturkan anggaran digunakan untuk seluruh kegiatan BIN.
Salah satunya untuk pembinaan sumber daya intelejen dalam institusinya tersebut. BIN akan merekrut sarjana untuk dididik sebagai anggota intelejen. "SDM merupakan hal penting yang menjadi prioritas peningkatan melalui rekrutmen mahasiswa di Sekolah Intelijen Negara dan rekrutmen sarjana untuk anggota intelijen" kata Marciano di Gedung DPR Jakarta Senin (15/6/2015).
Hal itu diperlukan untuk memenuhi personil BIN di seluruh Indonesia. Ia juga total penyerapan anggaran institusinya hingga akhir Mei 2015 sebesar 42 persen dari total alokasi anggaran 2015 senilai Rp26 triliun. "Realisasi anggaran hingga bulan keenam 2015 adalah 42 persen dan angka itu baik" imbuhnya.
Dalam rapat tersebut Marciano membantah membahas mengenai penggantinya Sutiyoso. Ia menuturkan Rapat Kerja antara BIN dengan Komisi I DPR RI membicarakan rencana anggaran 2015 dan sejauh mana penyerapannya. "Lalu perencanaan anggaran 2016 yang dibutuhkan BIN juga sudah kami sampaikan kepada Komisi I DPR RI sebagai mitra BIN" katanya.
Sementara Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan alokasi anggaran BIN di 2015 senilai Rp26 triliun dan hingga saat ini realisasinya sebesar 42 persen. Realisasi sebesar 42 persen adalah tinggi" katanya.
Kepala BIN Marciano Normandalam Raker itu kata Politikus PKS itu juga menjelaskan pagu anggaran indikatif BIN di tahun 2016 senilai Rp201 triliun.
Belum ada tanggapan untuk "Sarjana Pun akan Direkrut Jadi Anggota Intelijen"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.