|
Tak Ingin Meninggal dengan Tangan Terinfus |
banjarmasinpost.co.id, jakarta - meninggalnya ketua majelis permusyaratan rakyat (mpr) taufiq kiemas menyisakan banyak cerita dari banyak kalangan.
apalagi, meskipun berasal dari pdip, taufiq adalah politisi yang dekat berbagai golongan dan kelompok.
salah satu yang memiliki kenangan itu adalah ketua dpp pdip andreas pareira.
suatu saat dia pernah menjenguk taufiq yang sedang dirawat di rumah sakit, di jakarta.
taufiq menga
takan kepada andreas, ingin meninggal dunia saat menjalankan tugas negara.
"pak taufiq bilang, abang ini tidak mau mati dengan tangan terinfus.
kini pak taufiq meninggal usai menjalankan tugas negara yakni memperingati hari lahir pancasila di ende, ntt, yang membuatnya kelelahan," kata andreas di jakarta, minggu (9/6).
sabtu (8/7), suami ketua umum dpp pdip megawati soekarnoputri itu berpulang di general hospital singapura.
kesehatan dia terus menurun usai mendampingi wapres boediono pada acara di ende tersebut.
kemarin, jenazah dimakamkan di tmp kalibata, jakarta dalam prosesi yang dipimpin langsung oleh presiden susilo bambang yudhoyono.
pria berusia 70 tahun itu dikebumikan di samping makam orangtuanya.
saat mengembuskan napas terakhir, taufik didampingi sang istri dan anak-anaknya serta keluarga, kerabat dan politisi senior pdip seperti pramono anung.
"pak taufiq merasa kelelahan setelah tugas dari ende.
juga terkena ginjalnya, sulit buang air kecil.
itu penyebabnya, selain problem yang berkaitan dengan jantung," kata pramono.
kondisi itulah yang membuat taufiq dibawa ke singapura untuk menjalani pemeriksaan medis.
selasa (4/6), dia masuk ruang icu.
setelah mendapatkan perawatan, kondisi taufiq berangsur membaik.
ia keluar dari ruang icu pada kamis (6/6).
"pak taufiq bisa telepon-teleponan," kata pramono yang terus mendampingi taufiq selama di singapura.
namun, sehari kemudian kondisi taufiq kembali menurun.
bahkan, kritis pada sabtu kemarin.
"siang drop kemudian kondisinya menurun.
selama pak taufiq drop, keluarga terus berzikir dan berdoa.
pak taufiq sempat memberi respons, tetapi
tak lama kemudian turun lagi hingga meninggal," kata wakil ketua dpr itu.
dari singapura, jenazah diterbangkan menggunakan pesawat angkut hercules a-1319 dan mendarat pangkalan udara tni au halim perdanakusumah, jakarta sekitar pukul 10.
15 wita.
sepanjang perjalanan menuju hanggar skuadron udara 17, lantunan ayat suci surat al-ikhlas terus mengiringi.
di depan peti mati jenazah, ada sekjen pdip tjahjo kumolo.
sementara di belakang peti jenazah yang diselimuti bendera merah putih, ada megawati bersama putrinya, puan maharani dan anggota keluarga serta kolega.
salah satunya politisi senior pdip panda nababan.
begitu sampai hanggar langsung digelar salat jenazah berjemaah yang dilakukan sebanyak dua kali.
yang pertama dipimpin kh ali mustafa.
makmumnya antara lain yudhoyono dan wapres boediono.
salat jenazah kedua dipimpin ketua pbnu kh said agil siradj.
usai disalati, jenazah dibawa ke tmp kalibata untuk dimakamkan.
ketika liang lahat taufiq sudah tertutup gundukan tanah, megawati menjadi orang pertama yang mendapat kesempatan menaruh rangkaian bunga.
mantan presiden itu lantas menatap tajam pusara sang suami sembari berda.
usai itu dia kembali duduk untuk mendengarkan sambutan yudhoyono yang menyebut taufiq sebagai sosok suami yang setiamendampingi mega.
usai yudhoyono, giliran putra pertama megawati, m rizky pratama memberikan sambutan mewakili keluarga.
ia menceri
takan ihwal sakitnya taufiq hingga ajaran-ajaran yang harus dilanjutkan.
"pada awalnya berjalan baik.
bapak hanya merasakan lelah sepulang dari ntt untuk memperingati hari lahir pancasila, 1 juni," katanya.
bagi rizky, taufiq adalah sosok yang tidak pernah menyerah.
ia akan menjalankan tugas sebaik-baiknya.
anak dan keluarga, selalu diminta menggali nilai-nilai kebangsaan dan melanjutkan gagasan-gagasan besar serta berani menyampaikan pendapat meskipun berbeda.
taufiq juga selalu membuka pintu silaturahmi dan menjunjung kebhinekaan.
"bapak selalu mengungkapkan harapan baru, betapa pun rumitnya masalah yang dihadapi," katanya.
sementara kasubdit taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional, bahder husni mengungkapkan taufiq pernah mengirim surat agar bisa dikebumikan di dekat makam ayahnya, mayor tjie agoes kiemas, yang merupakan kepala perlengkapan angkatan perang ri, dan ibunya, hamzathoen roesyda, yang merupakan anggota legiun veteran.
"dulu pernah meminta kepada kami untuk bisa dimakamkan di samping ibu bapaknya.
saya tidak begitu hafal waktunya," ujar husni.
menurut dia, permohonan melalui surat memang menjadi prosedur resmi di tmp kalibata yang harus dipenuhi, apabila ingin memilih tempat untuk dimakamkam.
"pak taufiq sering berkunjung ke sini.
dia juga tidak segan berbagi rezeki dengan petugas taman," ucapnya.
(tim tribunnews)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Tak Ingin Meninggal dengan Tangan Terinfus"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.