|
Tak Tahan Amarah Suami |
pangkalan banteng-endang purnawati alias lin (25) memiliki alibi kuat mengapa dirinya nekat membunuh sarwanto (29), suaminya sendiri.
kepada radar sampit yang menemuinya di mapolsek pangkalan banteng, selasa (25/6) kemarin, lin mengaku peristiwa yang menewaskan suaminya tersebut awalnya disulut pertengkaran biasa.
pertengkaran yang telah terjadi pada minggu (23/6) malam itu bukannya mereda, namun terus berlanjut dan semakin memanas pada senin (24/6) siang.
“kami sudah tengkar sejak minggu malam, tapi sampai senin siang dia masih marah.
saya sempat dikejar dan sempat akan dipukul saat sedang di dapur,” ujar lin kepada radar sampit.
diakuinya, pemicu pertengkaran hanyalah masalah biasa di mana ia meminta izin untuk menjemput ibunya yang sedang berada di rumah nenek dan mengantarnya ke pasar sp 4 karang mulya.
bukannya izin yang didapat, justru celaan dan hinaan yang diterima dari sang suami.
pengakuan lin, pada awalnya sarwanto lah yang menyiramkan asam semut terlebih dahulu dan mengenai pinggang hingga pantat tersangka.
seketika itu ia melawan dan mencoba merebut botol berisi cairan kimia tersebut.
setelah botol di tangan, tanpa sempat berpikir lagi langsung disiramkan ke wajah korban hingga korban terduduk sambil menahan sakit.
“saya rebut botol yang berisi asam dan langsung saya siramkan ke wajah hingga habis.
kemudian saya lari ke dapur mengambil kayu dan memukul kepalanya,” lanjutnya bercerita.
tersangka yang tampak tampak tegar menghadapi tuntutan hukum itu menga
takan, seringnya pertengkaran serta kerapnya korban menghina dan memukul tersangka mengakibatkan rumah tangganya sudah mulai tidak harmonis
“suami sering marah hanya permasalahan sepele.
pernah juga dia ingin membunuh orang tua saya hanya karena tidak dipinjami uang.
sejak kejadian itu dia seakan dendam dengan orang tua saya.
jangankan berkunjung ke rumah, bertemu di jalan pun tidak mau menyapa,” kisahnya.
kapolsek pangkalan banteng, akp sarno membenarkan bahwa peristiswa pembunuhan pasangan suami istri tersebut dipicu masalah rumah tangga.
dari keterangan tersangka, ujarnya, rasa sakit hati yang sudah lama dipendam tersangka membuat tersangka gelap mata dan melakukan perbuatan tersebut.
“kita fokusnya bukan ke masalah sebab pertengkaran mereka, namun yang kita kejar adalah pertanggungjawaban tersangka yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa.
selama proses hukum berlanjut, untuk sementara tersangka kita titipkan penahanannya ke mapolres kobar karena polsek masih belum memiliki ruang tahanan yang khusus untuk perempuan,” terangnya.
kemarin siang, lin sudah diamankan di sel tahanan polres kotawaringin barat (kobar) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
pihak penyidik polres kobar belum memberikan keterangan resmi terkait bagaimana proses penyidikan tersangka.
kepada koran ini, lin mengaku sudah cukup sabar menghadapi suaminya, karena sering main pukul setiap ada persoalan rumah tangga.
lin sendiri mengaku sudah menikah sejak tahun 2009 lalu.
suaminya yang dibunuh adalah suami keduanya.
sejak menikah ia dikaruniai satu orang anak.
“saya hanya membela diri, karena saya sudah tidak tahan lagi,” ucapnya.
(sla/sam)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Tak Tahan Amarah Suami"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.