|
Saya Takut Ikut Ditembak Pelaku |
banjarmasinpost.co.id, bekasi - tokoh pemuda maluku, tito kei refra (41) tewas ditembak orang tak dikenal saat bermain kartu di warung kopi milik ratim (70), jumat (31/5) malam.
ratim juga tewas karena dada kirinya terkena tembakan.
sementara tito terkena di bagian belakang kepala tembus pelipis kiri wajah.
john dan tito kei adalah sosok yang sangat dikenal di jabodetabek (jakarta, bogor, depok, tangerang dan bekasi).
mereka adalah pemimpin kelompok yang kerap bersinggungan dengan aktivitas kekerasan.
saat ini john sedang menjalani penahanan di lapas salemba, jakarta, selama 12 tahun terkait kasus penembakan.
sementara tito, selain aktif di kelompok itu, juga berprofesi sebagai pengacara.
sebelum kejadian, tito bersama tiga rekannya, hans, geri dan petrus memainkan kartu di meja papan.
tito dan hans duduk satu bangku papan sepanjang kurang lebih 1,5 meter.
keduanya menghadap jalan.
di depan mereka duduk petrus dan geri.
mereka berempat mengelilingi meja papan, setinggi kurang lebih semeter yang tiangnya ditancapkan ke tanah.
malam itu, permainan kartu baru saja di mulai.
sementara ratin yang masih mengenakan peci, seusai menunaikan salat isya, melayani permintaan mereka, dari menyediakan kopi, rokok hingga penganan.
"kami main kartu, main-main saja, resfresing.
tidak pakai uang.
kalau pakai uang, tidak mungkin di pinggir jalan," ujar hans, sabtu (1/6).
tiba-tiba, seseorang berjaket hitam dan mengenakan helm datang mendekat.
dia berjalan kaki.
dari jarak sekitar tiga meter dari tito dan kawan-kawannya, dia mengeluarkan pistol yang diduga jenis fn lalu menembak.
menurut sejumlah saksi mata, pelaku ditunggu temannya dalam kondisi mengendarai sepeda motor, tidak jauh dari lokasi.
"saat kami asyik bermain kartu, tiba-tiba dor.
.
.
dor.
.
.
cepat sekali kejadiannya.
saya mau menolong serbasusah.
mau menolong takut kalau ditembak juga," kata hans.
peluru mengenai wajah tito yang langsung tersungkur.
wajahnya bersimbah darah.
tembakan kedua mengenai dada ratim.
pria asal kuningan, jabar itu pun jatuh.
"tito langsung tersungkur, lemas, kakinya tak berdaya dan badannya langsung melorot.
saya mau tolong, karena dia di kiri
saya, sulit.
saya mau berbelok dari depan, eh si aki (ratim) ternyata kena tembakjuga.
bayangkan,
saya sampai tidak tahu kalau dia kena tembakan," ujar hans sembari menyebut letupan senjata terdengar dua kali.
seorang saksi, ipeh, penembakan terjadi saat situasi di kawasan itu masih ramai.
"
saya dengar ada letusan dua kali,
saya kira ban meledak.
ternyata ada yang teriak penembakan-penembakan dari warung pak ratim.
semula kami tidak berani mendekat, takut pelaku masih ada.
setelah aman,
saya dan warga mendekat.
pak tito dan pak ratim sudah terjatuh.
banyak darah," ucap dia.
ipeh memperkirakan pelaku kabur ke gang kecil di samping warung yang memiliki akses ke kompleks perumahan harapan jaya.
dia juga diduga datang dari arah yang sama.
"kalau lewat jalan titian indah raya, warga bisa menangkapnya," ujar dia.
kematian tito menambah panjang daftar kei bersaudara yang tewas dibunuh.
pada 2004, kakak lain tito, walterus refra kei juga tewas di depan pengadilan negeri jakarta barat.
peristiwa itu berawal dari bentrokan antara kelompok pemuda pimpinan basri sangaji dan kelompok john kei di diskotek stadium, jakarta barat, pada selasa, 2 maret 2004.
dua petugas keamanan diskotek tewas.
rupanya dendam kedua kelompok yang kerap berseteru itu berlanjut.
selasa, 8 juni 2004, bentrokan kedua kelompok terjadi di depan pn jakarta barat.
dalam perkelahian itulah, walterus tewas terbunuh.
kini, di awal juni 2013, tito menyusul sang kakak.
"kami menduga pelaku sudah lama mengincar korban," ujar kepala polresta bekasi kota, kombes priyo widyanto.
mengenai dugaan pelaku adalah orang terlatih, dia tidak berani berspekulasi.
"kami tidak tahu apakah pelaku terlatih atau tidak.
bisa saja mau menembak badan yang kena kepala.
yang pasti kami menemukan satu proyektil dan satu selongsong peluru.
kemungkinan senjatanya fn," kata priyo.
anak sulung ratim, abdurrahman alias dul (38) mengaku sedih sekaligus bingung ayahnya yang tidak terkait aktivitas tito, juga dijadikan sasaran penembakan.
"dia cuma pedagang kecil.
warung ini sudah ada sejak 1989.
selain berjualan, bapak juga tinggal di situ.
ibu sakit-sakitan di kampung.
setiap beberapa bulan, bapak pulang ke kampung menengok ibu dan adik-adik
saya, " kata dul yang tinggal di jakarta.
sementara adiknya yang lain, adi tinggal di bekasi tetapi jauh dari warung rakim.
sementara ayah tito, paulinus refra (80) menegaskan anaknya itu orang baik.
dia tidak hanya sering membantu keluarga tetapi juga teman, bahkan kerap mengirim bantuan ke kampung halaman, tutrayan, kei besar selatan, maluku tenggara, maluku.
rencananya, hari ini jenazah tito diterbangkan ke maluku untuk dimakamkan di kampung halamannya.
"
saya dibangunin keponakan.
pak paul, om tito kena tembak.
saya langsung bilang, wah pasti bahaya.
ini bahaya, pasti mati," kata dia.
pria yang akrap disapa opa itu mengaku tidak tahu penyebab penembakan.
"dua hari lalu,
saya mimpi ada orang bikin bangunan baru di kampung.
ramai.
lalu
saya ketemu orang berambut panjang.
saya bilang, pasti akan ada orang mati, eh betul," ucapnya.
(tribunnews/amb/coz/nik/ath/adi)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Saya Takut Ikut Ditembak Pelaku"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.