|
Rektor IPDN ‘Digoyang’ Foto Bayi |
banjarmasinpost.co.id, bandung - dunia maya kembali geger.
kali ini, beredar tayangan berdurasi 32 detik di situs youtube yang menampilkan foto bayi laki-laki yang lucu dan menggemaskan dalam delapan pose berbeda.
foto-foto itu juga ditampilkan di akun facebook.
video yang diunggah seseorang bernama dimas sumaryadi itu berjudul ipdn dimas i putu sumaryadi anak yang tidak diakui oleh
rektor ipdn bandung.
tercatat video singkat yang bisa dilihat di youtube diunggah pada 4 april 2013 lalu.
ribuan orang sudah menyaksikan rekaman itu.
di bawah video tersebut, terdapat tulisan yang diduga memang sengaja ditujukan oleh pengunggahnya sebagai pesan terhadap
rektor ipdn (institut pemerintahan dalam negeri) i nyoman sumaryadi.
tulisannya berbunyi: dimas i putu sumaryadi adalah darah daging dari
rektor ipdn prof.
dr.
drs.
h i.
nyoman sumaryadi, m.
si yang tidak diakui demi jabatan harta dan tahta.
hinaan cacian terhadap dimas oleh beliau dan nyonya darwijati yang menyuruh membuang ke dalam tong sampah dan panti asuhan untuk menutupi aib dan kariernya.
alangkah teganya
rektor ipdn dan istrinya (nyonya darwijati).
di dinding akun facebook yang mengatasnamakan ipdn dimas sumaryadi itu juga ada tulisan: buat teman-teman pers silakan cek dan mengonfirmasi kebenaran berita ini kepada pihak
rektor ipdn (i nyoman sumaryadi) dan pada waktunya nanti akan saya beberkan semua faktanya ke media massa kalau i nyoman sumaryadi tetap tidak mau mengakui dimas i putu sumaryadi sebagai anak kandungnya.
tak hanya itu, pemilik akun juga menulis sejumlah kasus di ipdn yang melibatkan nyoman.
salah satunya meninggalnya praja asal manado, sulut, clift muntu.
disebutkan, nyoman membuat surat palsu dengan memulihkan status praja ipdn yang dinonaktifkan karena terlibat penganiayaan.
berdasar penelusuran tribun jabar (group bpost), pengunggah rekaman di youtube adalah seorang perempuan berinisial s.
perempuan berusia 35 tahun ini mengaku dicampakkan oleh sumaryadi.
"singkat cerita, nyoman sumaryadi mengkhianati cintanya dengan saya.
bahkan pada sembilan bulan terakhir ini tidak mau mengakui dimas sebagai anak kandungnya" ujar dia.
anda sadar dan siap dengan segala konsekuensinya? "ya, karena hampir putus asa segala cara sudah saya tempuh.
mungkin ini cara terbaik untuk mengungkap tabir kebobrokan
rektor ipdn.
semua cara sudah dilakukan, mediasi sampai saya lapor ke mendagri, tidak ada respons.
semua orang ipdn sudah tahu masalah ini.
keluarga nyoman juga sudah tahu, karena saya pernah mendatangi rumah dan kantor untuk meminta pertanggungjawaban nyoman," katanya.
s mengaku semula tidak akan membuka masalah itu ke publik.
namun karena nyoman tidak kunjung mengakui anaknya bahkan menghina dirinya sebagai perempuan murahan, s terpantik emosinya.
"saya dan keluarga tidak terima.
sampai ujung langit pun akan saya kejar, di akhirat akan saya tuntut nyoman.
saya siap tes dna untuk membuktikan," tegas s.
saat dikonfirmasi, nyoman langsung menyangkal.
"saya kira, saya saat ini tidak dalam posisi represif untuk menanggapi hal ini.
zaman keterbukaan sekarang, orang mau berupaya mencari popularitas, mendiskreditkan orang, itu banyak.
benar dan tidaknya, jelas bagi saya,tidak benar," kata dia.
ditegaskan nyoman, dirinya masih berpikir positif dan menganggap orang yang mengunggah adalah orang iseng, mencari popularitas, mendiskreditkan, atau salah sasaran.
"saya tidak akan bereaksi dulu.
tapi yang jelas, itu tidak benar," ujarnya.
menurut dia, jika pelaku memiliki bukti kuat, seharusnya tidak dengan cara mengunggah ke youtube dan facebook.
"lebih baik dia menemui saya, tunjukkan buktinya, semisal surat nikah atau lainnya.
sebaliknya, kalau tidak memiliki bukti lalu memunculkannya di media sosial, saya sebagai seorang akademisi menilainya salah sasaran.
yang kedua, orang mendiskreditkan orang.
dan yang ketiga, mungkin main-main.
itu mungkin yang bisa saya jawab," kata nyoman.
(dic)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Rektor IPDN ‘Digoyang’ Foto Bayi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.