|
Kenaikan Harga BBM Direncanakan Minggu Ketiga Juni Ini |
banjarmasinpost.co.id, jakarta - wakil menteri keuangan mahendra siregar mengatakan, kondisi keuangan negara akan menjadi semakin repot bila pemerintah tidak segera menaikkan harga bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi.
meski di bulan juni dan juli ini kecenderungan inflasi akan meningkat, pemerintah tidak takut untuk memutuskan kebijakan
kenaikan harga bbm bersubsidi tersebut.
tentunya dengan pengendalian inflasi yang ketat di segala bidang, khususnya di bahan pokok.
"
kenaikan harga bbm bersubsidi yang direncanakan di minggu ketiga juni, kalau tidak segera diputuskan, kita akan makin repot," kata mahendra saat ditemui di kantor kementerian perekonomian jakarta, selasa (4/6/2013).
seperti diberitakan, neraca perdagangan ri pada april 2013 masih mengalami defisit 1,62 miliar dollar as.
defisit tersebut merupakan tertinggi kedua sepanjang tahun ini, setelah pada oktober tahun lalu yang mencapai 1,88 miliar dollar as.
untuk neraca perdagangan periode januari hingga april 2013 juga masih mengalami defisit 1,85 miliar dollar as.
untuk ekspor mencapai 60,11 miliar dollar as dan impornya mencapai 61,96 miliar dollar as.
penyebab neraca perdagangan mengalami defisit karena impor migas yang belum kunjung turun.
untuk periode april 2013, migas masih mengalami defisit 1,209 miliar dollar as dan untuk periode januari hingga april 2013 juga mengalami defisit 4,57 miliar dollar as.
"saat ini kita terus jaga defisit anggaran dan defisit neraca perdagangan.
ekspornya juga harus dilihat.
sekarang ini memang masih defisit.
apalagi kalau bbm tidak dinaikkan, ini akan lebih repot lagi," tambahnya.
tahun depan, pemerintah akan menjaga defisit anggaran mencapai 1,2-1,7 persen.
untuk tahun ini, pemerintah menargetkan defisit pada rapbn perubahan sebesar 2,46 persen
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kenaikan Harga BBM Direncanakan Minggu Ketiga Juni Ini"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.