|
Israel Siksa 263 Bocah |
banjarmasinpost.
co.
id - pasukan zionis,
israel terus semena-mena memperlakukan warga palestina.
tak hanya warga dewasa, anak-anak dan remaja palestina kerap mereka perlakukan secara keji.
organisasi ham defense of children international, menyatakan ada 236 warga palestina berusia antara 12-17 tahun yang ditahan
israel akibat pelemparan batu.
tidak jarang selama ditahan, mereka diperlakukan secara kasar.
hingga kemarin, jumlah warga palestina yang ditahan 4.
800 orang.
kasus terakhir, perlakuan kejam
israel terhadap anak-anak palestina dialami mohammed khalak.
pria berusia 14 tahun itu yang sebenarnya berdarah campuran palestina-amerika serikat (as) itu ditahan bahkan sempat disiksa hanya karena pernah melempari iringan mobil militer dan sipil
israel di desanya, silwan, beberapa waktu lalu.
kemarin dia dibawa di ke ruang sidang pengadilan militer
israel dalam kondisi kaki dirantai, bak teroris.
akan tetapi sidang itu ditunda hingga minggu depan dengan alasan ketidaksiapan saksi.
ayah khalak, abdulwahab berharap pemerintah as yang dikenal dekat dengan
israel bisa menolong anaknya.
pasalnya, khalak juga berdarah as karena lahir di new orleans.
"pemerintah as berkewajiban membantu kami, tapi mereka tidak peduli.
mereka menyembunyikan kasus ini di 'kantung belakang' mereka," kata abdulwahab.
konsulat jenderal as di yerusalem menolak berkomentar mengenai hal ini.
sementara kementerian luar negeri as di washington dc menyatakan belum mengetahui kasus khalak.
menurut abdulwahab, khalak ditangkap di rumahnya dalam penggerebekan oleh tentara
israel pada jumat (5/4).
penangkapan dilakukan secara kasar, sampai-sampai kawat gigi khalak terlepas.
aksi pelemparan batu sudah dilakukan warga palestina sebagai bentuk perlawanan sejak 1980-an.
tindakan itu populer disebut intifada.
mereka melakukan sebagai bentuk protes warga palestina terhadap pencaplokan wilayah dan penggusuran rumah mereka untuk dijadikan permukiman yahudi.
aksi pelemparan batu dilawan militer
israel secara berlebihan.
mereka menggunakan senjata otomatis bahkan tank.
"perlakuan militer
israel terhadap sangat memprihatinkan.
itu sering dialami anak-anak palestina.
tidak ada yang dibenarkan dari tindakan memborgolnya selama 12 jam, menginterogasi dan menghilangkan hak untuk bertemu keluarga dan tidak didampingi pengacara," kata bill van esveld, peneliti dari human right watch.
aksi di banjarmasinsebagai bentuk kepedulian terhadap perjuangan bangsa palestina, minggu (14/4) pagi digelar konser kemanusiaan peduli palestina di gedung sultan suriansyah (susu) kawasan kayutangi, banjarmasin.
acara itu mendatangkan dua penyanyi religi, opick dan sulis.
juga ada ustadz ahmad al-habsyi yang akan menyampaikan tausiah.
kemarin, panitia konser, komite nasional untuk rakyat palestina, bertandang ke redaksi bpost group di banjarmasin.
kedatangan mereka terasa istimewa karena ikut juga salah seorang tokoh sekaligus ulama palestina, syaikh maher abdullah ahmed joghmed.
rombongan diterima pimpinan bpost group yang dikoordinasi pemimpin umum h pangeran rusdi effendi ar.
syaikh maher mengatakan sangat bersyukur bisa bertemu jajaran pemimpin bpost group yang sebagaimana warga indonesia lainnya selalu mendukung perjuangan rakyat palestina.
pria yang pernah ditahan
israel selama tujuh tahun itu mengaku selalu 'membaca' semangat warga indonesia untuk membantu warga palestina.
"indonesia adalah gudang manusia yang siap membantu perjuangan warga palestina.
saat ini penindasan oleh
israel terus terjadi.
tempat suci, masjid al-agsha juga ditindas.
demikian pula warga palestina yang berada di tahanan.
mereka juga memaksakan pendirian permukiman yahudi," kata dia.
salah seorang panitia, wilmar mengatakan pada konser juga dilakukan penggalangan dana secara sukarela.
selain itu opick dan sulis akan melakukan lelang kemanusiaan.
"laporan pertanggungjawaban acara ini bisa dibaca di bpost," ucap dia.
(alj/rtr/dia/bb)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Israel Siksa 263 Bocah"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.