|
Deni Bukan Target Polda |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - dua anggota sindikat internasional pengedar narkoba yang ditangkap tim khusus mabes polri adalah warga kalsel.
yakni,
deni nantiri (32) dan riadi hadi (29).
selain mereka, polisi memburu tiga orang lain yakni fr, wnr dan encek.
kabarnya, ketiganya juga beroperasi di kalsel.
berdasar pernyataan kabid humas polda kalsel, akbp sunyipto, meskipun diduga sebagai anggota geng atau kelompok yang dikendalikan dari kuala lumpur, malaysia,
deni dan riadi ternyata belum masuk radar pantauan polda.
"keduanya 'orang baru'.
tidak masuk target operasi kami," kata dia di banjarmasin, kamis (25/4).
sebagaimana diwartakan bpost edisi kemarin, aksi penggerebekan terhadap para terduga pengedar narkoba di medan, sumut -berujung tewasnya dua terduga karena terkena tembakan polisi- merupakan pengembangan penangkapan terhadap tiga orang di kalsel.
selain
deni dan riadi, juga seorang berinisial mr.
deni dan riadi selama dua bulan ini mengontrak rumah di kompleks mandiri permai kawasan jalan sultan adam banjarmasin.
penangkapan mereka mengejutkan warga kompleks itu karena tidak mengira di kampung mereka terdapat dua anggota sindikat internasional pengedar narkoba.
"orangnya jarang di rumah tapi kalau lewat dan bertemu warga, selalu menegur.
mereka juga tertutup, jarang bergaul sehingga kami tidak mengetahui pekerjaannya.
sering pergi menggunakan sepeda motor," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
mengenai perburuan terhadap kemungkinan adanya anggota kelompok yang masih berada kalsel, sunyipto mengaku personel polda ikut melakukan meskipun sifatnya mendampingi karena kendali langsung dipegang mabes polri.
selain ikut melakukan perburuan, mereka juga akan kembali memeriksa pasangan suami istri, aris hanafi (34) dan isabila (24).
mereka adalah tersangka pengedar narkoba dengan barang bukti 850 butir ekstasi dan seratus gram sabu.
"barang (narkoba) yang ditemukan dari kelompok itu sama dengan milik pasangan suami istri tersebut.
tetapi kami belum bisa menyimpulkan masuk-tidaknya mereka ke jaringan itu," tegas sunyipto yang enggan membeberkan hasil pengembangan kasus karena bisa mengganggu proses pengusutan.
saat dihubungi, kepala badan nasional narkotika (bnn) kalsel, kombes agus manalu mengatakan meskipun mabes polri telah mengungkap pengedaran narkoba antarprovinsi dan luar negeri di banjarmasin, namun belum bisa dikatakan kalsel adalah salah satu daerah pemasok narkoba.
"apalagi barang (narkoba) itu belum masuk banjarmasin.
jika ada di sini, tentu kami sudah bertindak," kata dia.
sebelumnya, anggota geng malayasia itu mengaku kerap mengirim dan membawa narkoba ke kalsel.
selain itu juga mengedarkannya di provinsi ini.
bahkan,
deni mengakusebagai kurir, mendapat honor rp 10 juta setiap kali menjalankan tugas mengirim narkoba ke daerah lain.
menurut sumber di mabes polri, anggota kelompok itu juga mendapat pelatihan fisik dan psikis agar bisa meloloskan narkoba yang dibawanya, dari pemeriksaan petugas dan alat pendeteksi, terutama di bandara.
terkait pengawasan di bandara, manajer operasional bandara syamsudin noor, banjarbaru mujiyanto mengungkapkan hal yang menyedihkan.
betapa tidak, di bandara itu belum ada alat pendeteksi narkoba.
"yang di terminal pemberangkatan itu sebatas alat pendeteksi logam, belum dilengkapi pendeteksi nonlogam seperti narkoba," ujar dia.
selama ini petugas melakukan deteksi nonlogam berdasar insting.
mereka baru aktif melakukan pemeriksaan fisik apabila mengetahui ada calon penumpang yang mencurigakan.
"tahun ini kami mengusulkan agar di bandara syamsudin noor dilengkapi alat pendeteksi narkoba," kata mujiyanto.
selain itu, dia mengatakan selaku berkoordinasi dengan bnn dan kepolisian untuk bisa mendeteksi atau melacak kemungkinan terjadinya pengiriman narkoba melalui jalur transportasi udara.
"kan dulu pernah ada pengedar narkoba yang lolos di bandara juanda, surabaya tetapi berkat informasi aparat, bisa ditangkap di bandara syamsudin noor," ucapnya.
(arl/wid)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Deni Bukan Target Polda"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.