|
Kongkalikong Bikin Obat Jadi Mahal |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - dugaan terjadinya
kongkalikong antara dokter dan penjual obat alias medical representative (mr) di balik mahalnya obat yang diresepkan, terus mencuat.
kepada bpost, sejumlah warga mengeluhkan sikap sebagian dokter yang lebih meresepkan obat paten daripada obat generik yang selisih harganya cukup tinggi.
ditengarai sikap sejumlah dokter itu dikarenakan terikat perjanjian dengan mr.
kepada dokter tersebut, sang mr lebih mengutamakan menjual obat paten.
selain itu, apabila si dokter mampu menjual melebihi target, ada bonus khusus dari mr.
seorang mr, gagap (nama rekaan) mengakui pada dasarnya obat generik dan paten memiliki zat aktif yang sama.
perbedaannya terletak pada biaya produksi serta promosi obat.
obat generik merupakan program pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap obat, harganya lebih murah 1/10 dari obat paten.
"obat paten memerlukan biaya lebih banyak yang sebagian besar untuk keperluan nonproduksi, misal mengurus hak paten dan promosi melalui iklan besar-besaran.
obat paten dalam promosi bisa memakan banyak biaya melalui seminar atau pelatihan para tenaga kesehatan.
berbeda dengan obat generik yang promosinya tidak begitu gencar," katanya, kemarin.
seperti diwartakan koran ini, hubungan bisnis itu sudah lama terjadi.
dan 'korbannya' alah pasien karena mereka kerap mendapat obat berharga mahal, padahal ada obat generik berkhasiat sama dengan harga lebih 'miring'.
"perbedaan lain pada bentuk kemasan.
obat generik dibungkus dengan kemasan lebih sederhana, tidak seperti obat paten yang terkesan mewah.
tidak heran ketika harga obat generik dan paten sangat berbeda jauh.
selain itu, bagi kami, keuntungan menjual obat paten lebih besar," katanya.
mantan mr, yanyan mengungkapkan hal serupa.
dia pun membenarkan adanya dokter yang secara terang-terangan meminta tiket pesawat untuk mengikuti seminar.
ada juga yang juga meminta komisi dari total obat yang diresepkan.
"imbasnya harga obat menjadi mahal," ucap dia.
mantan kepala dinas kesehatan (dinkes) kalsel yang kini mengajar di fakultas kedokteran universitas lambung mangkurat (unlam) h rosihan adhani mengatakan keberadaan dan fungsi mr sangat itu penting karena bertugas memberi informasi, promosi dan sosialisasi produk atau obat kepada dokter.
diharapkan dengan bantuan mr, seorang dokter bisa lebih mengoptimalkan perannya membantu masyarakat meningkatkan derajat kesehatannya.
"keduanya saling terkait dan membutuhkan.
yang perlu jadi catatan, jangan sampai hubungan tersebut disalahartikan dan direka menjadi hubungan bersifat keindustrialan.
artinya, jangan cuma hubungan bisnis.
harus tetap mengedepankan keilmiahan dan kepentingan masyarakat agar tidak melangkahi lingkaran etika," tegasnya.
rosihan menegaskan sikap dan pertimbangan seorang dokter saat memberi obat ke pasien, tidak boleh terpengaruh kepentingan bisnis.
informasi dari mr memang berguna, tapi pertimbangan dokter tetap harus dikedepankan untuk kesembuhan pasien.
"apapun iming-imingnya, seorang dokter harus tetap independen.
dokter itu memiliki kompetensi dan etika," ucapnya.
(kur)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Kongkalikong Bikin Obat Jadi Mahal"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.