|
Narkoba di Sekitar Kita |
narkoba seperti tidak ada matinya di kalbar.
pengungkapan kasus dalam sepekan ini oleh jajaran kepolisian polda kalbar, menunjukkan fakta bahwa barang haram itu masih berkeliaran bebas.
mengincar sendi-sendi kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat kita.
tak hanya menyasar masyarakat, pengusaha, birokrat juga.
jumat (23/3) misalnya, oknum pns di rutan kelas ii a pontianak, hermawan (22) digerebek bersama rekannya, deni andrian karena membawa 50 gram sabu.
ironisnya, paket haram itu, justru diambil dari napi rutan kelas ii a pontianak, lau tung yung (48), warga malaysia yang dirawat di ruang enggang nomor 4 di rsud dr soedarso pontianak.
penegasan dires
narkoba polda kalbar, kombes ahmad alwi, menyiratkan jaringan ini bekerja dari dalam penjara dengan bantuan oknum petugas rutan.
lau tung yung bahkan mengaku menyimpan sabu di celananya untuk dipakainya di rumah sakit selama menjalani perawatan medis karena tumor dan paru.
sehari berikutnya, giliran rekrim dan satres
narkoba polresta pontianak mengerebek gg waris, pontianak timur.
sebuah rumah menjadi home industry
narkoba skala kecil.
tak hanya di pontianak, kasus
narkoba juga diungkap polres ketapang.
menurut wakapolres kompol saiful alam, pihaknya mengamankan empat tersangka
narkoba dengan barang bukti sabu dan ganja.
mereka bertransaksi di losmen dan hotel.
keuntungan besar yang menggiurkan sepertinya telah membuat jaringan
narkoba tak perduli dengan ancaman hukuman minimal lima tahun dan maksimal seumur hidup atau mati, sebagaimana diatur pasal 112 dan 114 ayat 2 undang undang nomor 35 tahun 2009 tentang nakotika.
bahkan itu juga yang membuat aparat ikut gelap mata seperti yang dialami oknum pns rutan kelas ii a pontianak, hermawan.
atau masih segar dalam ingatan kita, saat polda kalbar menetapkan junaidi, oknum petugas bea cukai pada pos pemeriksaan lintas batas (pplb) entikong, sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan 28 kilogram sabu senilai rp 56 miliar, desember lalu.
junaidi disangka ikut memperlancar masuknya barang haram dari malaysia itu ke kalbar melalui bus antarnegara.
modus serupa terjadi berkali-kali.
rentetan kasus
narkoba ini memberi deskripsi faktual bahwa ancaman
narkoba di kalbar juga datang jaringan
narkoba internasional.
letak geografis kalbar yang berbatasan dengan daratan malaysia dan brunei darussalam, dianggap jalur emas untuk memasarkan
narkoba.
sudah barang tentu, kalbar tak hanya menjadi jalur distribusi perdagangan
narkoba internasional, untuk selanjutnya menyebar ke jakarta dan kota-kota besar lainnya, namun juga menjadi pasar menggiurkan.
kondisi ini, seharunya menyengat kesadaran kita, orangtua, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, ngo, hingga pemerintah daerah, untuk bahu membahu bersama aparat kepolisian memutus mata rantai peredaran
narkoba, jika tidak bisa secara tuntas mengentasnya.
kita tentu tak ingin mempertaruhkan masa depan anak-anak kita, dengan ancaman
narkoba yang kian nyata dan dekat.
kalbar butuh generasi sehat, kuat, cerdas, sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan sekarang untuk membangun daerahnya di masa depan.
aparat ke amanan harus melakukan cara-cara luar biasa memerangi
narkoba.
tak hanya meningkatkan kuantitas razia rutin, juga meningkatkan kuantitas pengungkapan kasus.
sudah saatnya, pelaku kejahatan
narkoba dibuat sejera-jeranya.
apalagi,
narkoba juga menjadi satu di antara atensi kapolri jendral timur pradopo di masa awal kepemimpinannya.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Narkoba di Sekitar Kita"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.