|
Nilai Risiko Tugas |
jajaran polri berduka.
kepala polisi sektor (kapolsek) dolok pardamean, sumatera utara anjum komisaris polisi (akp) andar yonas siahaan gugur tatkala menjalankan tugas memberantas perjudian liar di wilayah tugasnya.
andar meninggal setelah lebih seratus warga desa dolok saribu mengeroyoknya ketika dia menangkap seorang pelaku bandar judi togel di desa tersebut.
kondisinya sangat mengenasnya dengan sejumlah luka lebam di tubuh, wajah dan kepalanya.
inilah risiko tugas yang harus dibayar andar dengan nyawanya.
"inilah risiko tugas aparat," ujar kapolda sumut irjen wisjnu amat sastro sambil mengusap air mata.
tak hanya kapolda sumut yang berduka, tetapi juga seluruh jajaran polri dan masyarakat indonesia.
itu bukan hanya karena andar dikenal sebagai polisi yang baik hati dan dermawan, tetapi juga lebih karena dia tewas di tangan ratusan warga yang seharusnya mendukung tugas andar dalam memberantas perjudian yang merajalela di desa itu.
apa lagi kehadiran sang kapolsek bersama tiga anggotanya memang atas kehendak warga yang memberikan informasi ada warung judi di desa itu.
tetapi, justru ketika dia mengamankan sang badar togel, ratusan warga malah mengeroyoknya secara membabi buta.
memang ada dua alasan yang memicu massa mengeroyok.
pertama, akibat hasutan dari istri bandar judi yang berteriak 'maling' hingga warga terprovokasi lalu melakukan pengeroyokan.
kedua, andar dan jajarannya kala itu tidak mengenakan atribut polisi.
namun, apapun alasannya, kita tidak bisa membenarkan aksi anarkis massa terhadap aparat penegak hukum yang tengah melaksanakan tugas.
apalagi, andar berulang kali mengatakan bahwa mereka dari kepolisian bahkan memperlihatkan surat tugas.
toh warga lebih percaya pada provokasi istri si bandar judi.
seharusnya, masyarakat justru memberikan dukungan kepada aparat yang hendak memberantas perbuatan maksiat seperti perjudian dan sejenisnya.
caranya, baik melalui informasi yang diberikan maupun membantu kelancaran aparat melaksanakan tugasnya.
sebab, bagaimana pun, perjudian atau kemaksiatan lainnya, juga merupakan musuh bebuyutan masyarakat yang cinta damai dan menginginkan ketenteraman lingkungan.
perjudian dalam sejarah manusia, sudah menjadi penyebab pengrusakan kehidupan yang sangat serius.
belum lagi, berdampak sangat buruk terhadap masyarakat.
itu karena, judi sudah tergolong sebagai induk tindakan kriminalitas karena selalu berdampingan dengan madat, main perempuan, mencuri dan merampok, narkoba bahkan sampai pada aksi pembunuhan.
jadi seharusnya, masyarakat memberikan dukungan sepenuhnya kepada aparat yang hendak melakukan pemberantasan judi, baik di tempat-tempat hiburan tingkat atas sampai di dusun-dusun.
kita mengharapkan, momen gugurnya akbp andar ini bisa dijadikan tonggak bagi jajaran polri untuk semakin intens melakukan pemberantasan terhadap aksi judi dengan segala jenisnya.
polri harus tidak memberikan nafas lagi bandar-bandar berikut 'nasabahnya'.
karena sudah sangat jelas, perjudian tidak bisa dilakukan secara perorangan, melainkan didukung dengan jaringan yang kuat.
dengan jaringan inilah, para bandar merasa aman, berani dan bernyali melaksanakan bisnisnya, termasuk dalam menghadapi siapa saja yang hendak menghalangi.
apa yang terjadi terhadak akp andar adalah potret arogansi para bandar judi.
kalau kepada seorang kepala resort yang seorang perwira saja mereka berani membunuh, apalagi terhadap warga yang tak memiliki kekuatan apa-apa.
jangan sampai risiko tugas yang sudah dibayar andar dengan nyawanya hanya diberi
nilai dengan kenaikan pangkat menjadi komisaris polisi.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Nilai Risiko Tugas"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.