Share this post
Penelepon Gelap Minta Data Guru honorer

Ilustrasi (photo : apaja.pun.bz)
SAMPIT – Aksi pencatutan nama pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) masih saja terjadi, caranya pun hampir sama yakni dengan mengaku-ngaku sebagai salah satu pejabatan dengan menghubungi calon korbannya melalui telepon.
Misalnya seperti kejadian pencatutan nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Yanero. Yang nyaris menjadi korbannya adalah Kepala SDN 5 MB Ketapang Sumiati. Sumiati mengaku sudah beberapa kali ditelepon orang yang mengaku sebagai pegawai BKD Kotim, pertama kali yakni sekitar dua bulan yang silam. Pertama si penelpon mengaku sebagai Kepala BKD Kotim Yanero.
Kecurigaan muncul lantaran orang yang mengaku Yanero itu tergesa-gesa menelepon dengan alasan sedang rapat dengan bupati Kotim Supian Hadi perihal pembahasan pengiriman sebuah data dari tenaga honorer dipercepat. Dia pun tersadar ketika mengetahui jika pada saat yang bersamaan bupati Kotim Supian hadi sedang berada di Makkah.
Terakhir pada Rabu (13/2), dia kembali ditelepon dalam konteks permintaan yang sama yakni mengirim berkas tenaga honorer di SDN yang ia pimpin, dengan meminta nomor kontak tenaga honorer tersebut.
“Ini jelas penipuan, karena dalam pembicaraan yang disampaikan dia (penelepon gelap) sudah mengarah ke penipuan, dengan langsung meminta nomor telepon genggam pegawai saya yang masih berstatus kontrak,” ujarnya. (borneonews/sampitonline.com)
Belum ada tanggapan untuk "Penelepon Gelap Minta Data Guru honorer"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.