BANJARMASIN - Setelah adanya peraturan bahwa perguruan tinggi negeri islam harus memiliki kekhasan kajian yang disampaikan dalam rapat koordinasi Kemenag Pusat di Jakarta November lalu IAIN Antasari yang merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri berbasis Islam di Kalsel mulai berbenah.
Selasa (3/2) di lantai tiga rektorat IAIN Antasari diadakan workshop visi dan distingsi IAIN Antasari. Seluruh civitas akademik serta Dinas Pendidikan dan Pariwisata pakar budaya hingga mahasiswa turut hadir dalam kegiatan itu.
Dalam pembahasan kekhasan IAIN itu Rektor IAIN Antasari Fauzi Aseri mengatakan ada empat ciri khas IAIN yakni integritasi dinamis integrasi islam dan kebangsaan berbasis lokal dan berwawasan global. Keempat ciri itu diibaratkannya seperti sungai pengetahuan.
Ide itu muncul mengingat Kota Banjarmasin yang berjulukan kota seribu sungai.
"Sungai melambangkan integrasi ilmu karena air sungai berasal dari langit air hujan melambangkan wahyu Tuhan atau ilmu-ilmu dan ketika turun ke bumi ia akan membawa manfaat bagi bumi air hujan melambangkan qauliyah bumi melambangkan kauniyah" paparnya.
Melalui metafor itu diharapkan kekhasan IAIN ini dapat bersifat global layaknya sungai yang terus mengalir ke penjuru dunia.