Share this post
Sekolah Sobat Bumi Bela Lingkungan Kalimantan Tengah
LUCKY PRANSISKA
Ilustrasi
JAKARTA - Sekolah Sobat Bumi di empat Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah meneruskan Aksi untuk Bumi. Sekolah Sobat Bumi kembali menerapkan tiga konsep pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.
Pertama, menyempurnakan kebijakan sekolah yang pro pembangunan berkelanjutan. Kedua, menyempurnakan pendidikan dan pembelajaran yang mengutamakan pembentukan nilai-nilai, mengedepankan kultur lokal, pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem Hutan-Gambut Kalimantan Tengah sebagai media pembelajaran. Ketiga, meningkatkan k ualitas pendidik dan sumber daya manusia pendidikan demi generasi masa depan yang pro pembangunan berkelanjutan.
Demikian diinformasikan oleh Aulia Widjasih dari Komunikasi, Peduli Alam Indonesia (KPAI), Selasa (12/2/2013) di Jakarta.
Aksi untuk Bumi, diselenggarakan Sekolah Sobat Bumi (SSB), bekerjasama dengan berbagai dinas/badan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Pendidikan, Dinas Kehutanan, Sekretariat Bersama REDD+ Kalimantan Tengah serta Mitra Sobat Bumi lainnya.
Kegiatan ini berada dalam payung program Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD) BLH Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Satgas REDD+.
Di Kalimantan Tengah, program ESD ini dilaksanakan dari pendidikan tingkat dasar hingga menengah atas. Selama bulan Februari 2012 terdapat 9 SSB yang melaksanakan Aksi untuk Bumi, yaitu 2 SSB di Kabupaten Kapuas, 2 SSB di Kotawaringin Timur, 3 SSB Kota Palangka Raya, dan 2 SSB Kotawaringin Barat.
Dalam gelar aksinya, masing-masing SSB menanam ratusan hingga ribuan pohon, yang secara keseluruhan mencapai lebih dari 9.000 pohon species lokal.
Program ESD ini memang dirancang untuk mendorong kesadaran masyarakat, melalui sekolah dan para mitra, untuk membangun karakter cinta lingkungan dan menerapkan aktivitas ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Program ESD Satgas REDD+ di Kal imantan Tengah mulai diperkenalkan sejak tahun 2011. Sedangkan Sekolah Sobat Bumi sebagai komitmen sekolah dalam menerapkan ESD digalakkan pada bulan Juli 2012, dimulai dengan sosialisasi yang melibatkan 120 sek olah, dan dihadiri sekitar 400 peserta, terdiri dari Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Guru dan perwakilan Dinas Pendidikan dan BLH dari seluruh Kabupaten dan Kota.
Pada akhir Desember 2012 Satgas REDD+ bersama BLH Provinsi Kalimantan Teng ah sebagai penanggung jawab program memilih 11 sekolah di 4 Kabupaten/Kota sebagai percontohan Sekolah Sobat Bumi, yang diharapkan menjadi inspirasi bagi semua pihak terkait pelaksanaan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan. (kompas.com/ sampitonline.com)
Belum ada tanggapan untuk "Sekolah Sobat Bumi Bela Lingkungan Kalimantan Tengah"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.