 |
Ribuan Pelayat Antar Guru Kaspul, Wafat Akibat Usus Buntu |
sampit, masyarakat samuda, kecamatan mentaya hilir selatan kabupaten kotawaringin timur (kotim), telah kehilangan salah satu ulama besar yakni kh m kaspul anwar bin h ahmad nor. ulama kharismatik itu wafat di usia 75 tahun dalam perawatan medis di rsud dr murjani sampit, kamis (14/2) sekitar pukul 01.50 wib akibat penyakit usus buntu kronis yang dideritanya.
khairil anwar, putra pertama menceritakan, selasa (12/2) pagi lalu ayahnya dilarikan ke puskesmas samuda, karena mendadak sakit pada bagian perut. karena kondisi semakin drop atau menurun, rabu (13/2) pagi almarhum lantas dirujuk ke rsud dr murjani sampit untuk perawatan intensif.
“rencananya, rabu (13/2) malam beliau hendak dilakukan operasi, namun sebelum dioperasi sore harinya sekitar pukul 15.00 wib kondisi beliau bertambah drop. karena kondisi demikian petugas medis belum bisa melakukan operasi dan sekitar pukul 18.00 wib beliau dipindah ruangan ke ruang icu,” cerita khairil, kemarin (14/2).
khairil menambahkan, selama perawatan di ruang icu, kondisi almarhum semakin menurun. ulama yang disegani ini akhirnya tak kuasa melawan penyakitnya. kamis (14/2) dinihari, almarhum mengembuskan napas terakhir saat masih dalam penanganan tim medis. “almarhum meninggal akibat sakit usus buntu kronis,” katanya.
almarhum disemayamkan di musala dan kemarin siang dimakamkan di komplek pondok pesantren nurul hijrah, jalan padat karya, samuda.
ribuan masyarakat mengh
antarkan ke peristirahatan terakhir ulama sangat kharismatik di kecamatan mentaya hilir selatan, bahkan di kabupaten kotawaringin timur yang dikenal dengan sebutan guru kaspul.
guru kaspul meninggalkan satu istri, lima anak dan 19 cucu. semasa hidupnya, kaspul anwar besar di tempat kelahirannya desa bapinang hilir, kecamatan pulau hanaut. almarhum sempat menempuh pendidikan selokah dasar di samuda kota, kecamatan mhs. tahun 1965-1967 mulai menekuni pendidikan agama sebagai santri di darussalam, martapura, kalimantan selatan.
selepas menempuh pendirikan di kalimantan selatan, tahun 1968 pulang ke tanah kelahiran di bapinang hilir dan mengabdi di madrasah sirajul mubtadiin. tidak hanya itu, almarhum sempat mengajar di madrasah darul fattah, samuda. “tahun 1982 sampai 2000, beliau sempat menjadi kepala desa bapinang hilir,” sebut khairil.
tahun 2001, kaspul anwar mengundurkan diri menjadi kepala desa dan hijrah hingga menetap sampai tutup usia di desa barisih, samuda. dari sinilah, almarhum mulai mendirikan pondok pesantren nurul hijrah, samuda. khairil anwar mengungkapkan, almarhum sempat aktif sebagai anggota majelis muashalah baina ulamail muslimin.
“majelis muashalah baina ulamail muslimin ini bertujuan dalam upaya untuk mencari solusi dakwah dalam menyatukan perbedaan paham
antar aliran pemikiran di
antara umat untuk menuju dakwah islam yang damai sejuk dalam keragaman aliran,” paparnya.
khairil menambahkan, semasa hidupnya ayahandanya memang memiliki riwayat penyakit seperti pernah sakit jantung, kencing manis dan asam urat. “ketika sakit kencing manis, beliau sempat menjalani perawatan di rumah sakit. pada tahun 2011 lalu sewaktu umrah, beliau sempat kena usus (gangguan di usus), namun tidak pernah diceritakan,” kenangnya.
khairil menyampaikan, sebelum ayahandanya meninggal dunia, semasa menjalani perawatan di rsud dr murjani, almarhum meninggalkan wasiat dan berpesan agar tidak mengubah musala al hijrah menjadi masjid walaupun penduduk sekitar ponpes nurul hijrah sudah padat. almarhum juga berpesan agar tetap menjalankan tali silaturahmi serta selalu memelihara dan melanjutkan kegiatan ponpes nurul hijrah.
sa’ban, anggota dprd kotim merupakan salah satu anak didik almarhum kh kaspul anwar. menurutnya, masyarakat samuda bahkan kabupaten kotim merasa kehilangan sosok ulama yang tentu sebagai tauladan yang patut ditiru.
“kami telah kehilangan sosok figur guru, seorang ulama besar samuda. kami sangat salut dengan keteladanan beliau. almarhum tidak pernah membeda-bedakan umat, banyak kesan yang ditinggalkan beliau. almarhum aktif sebagai ketua majelis ulama islam (mui) kecamatan mhs,” ucapnya..
sementara itu,
ribuan warga meng
antar guru kaspul ke peristirahatan terakhirnya. selain masyarakat umum yang umumnya murid almarhum, juga hadir sejumlah habib dari kalsel dan jawa. bupati h supian hadi dan wakil bupati hm taufiq mukri juga terlihat hadir di
antara pelayat. (fm)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Ribuan Pelayat Antar Guru Kaspul, Wafat Akibat Usus Buntu"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.