|
Menunggu Polisi dan Pertamina |
polisi /kembali mengamankan solar 5.000 liter solar di kalsel. solar yang diamankan dari sebuah truk tangki di jalan gubernur soebarjo oleh anggota polresta banjarmasin pada rabu (13/2) malam itu diduga solar bersubsidi yang hendak dijual kepada perusahaan. soalnya sopir yang membawanya tidak dapat menunjukkan surat perihal solar itu.kasus ini tidak main-main karena jumlahnya besar dan truk yang membawanya berlabelkan nama pt cakra barito. ini tidak sama dengan para pengecer yang ada di tepi jalan. ini juga bukan permainan kelas sopir yang biasanya cuma puluhan liter.pertengahan desember 2012, tim dari mabes polri bahkan turun ke banjarmasin dan menggerebek lokasi penimbunan solar di jalan kuin selatan. di lokasi milik pt sinar alam duta perdana tersebut, polisi mengamankan tiga tongkang yang berisi sekitar 653 ribu liter solar.ini jumlah yang sangat besar. terlepas dari legal atau tidaknya solar tersebut, paling tidak pada saat solar langka, masih ada yang menimbunnya.sejauh mana penanganannya, masyarakat belum mendengar banyak informasi mengenai hal itu. soalnya yang menangani pertama adalah mabes polri. selain itu masyarakat masih mempertanyakan keseriusan polisi menangani kasus-kasus bernilai besar.bersubsidi atau tidak, solar harus segera didistribusikan. jika tidak akan menyebabkan kelangkaan. selain mengakibatkan melonjaknya harga juga menyebabkan penyelewengan.selasa (12/2) gubernur kalsel rudy ariffin menggelar rapat membahas kuota bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi. namun rudy kecewa karena pemimpin
pertamina tidak hadir. perwakilannya dinilai tidak dapat mengambil keputusan.ini sebenarnya sebuah pelecehan dari
pertamina. rapat yang dihadiri sekelas gubernur, diwakilkan kepada pejabat yang tidak selevel dengannya.saat itu rudy memberikan waktu beberapa hari kepada petinggi
pertamina di balikpapan untuk datang ke banjarmasin. jika tidak, kita tunggu apa yang akan dilakukan gubernur kita tersebut.dalam rapat tersebut, rudy sebenarnya ingin membahas masalah kuota bbm bersubsidi 2013 yang dinilai tidak mencukupi. kuota yang diberikan berdasarkan angka 2012. padahal tahun lalu saja, masyarakat kalsel menjerit, apalagi tahun ini yang pasti meningkat seiring bertambahnya jumlah angkutan.apalagi kerap angkutan dari kalteng juga mencari solar di kalsel. saat ini saja antrean solar di palangkaraya mengular.pertemuan ini penting untuk mengantisipasi kelangkaan. soalnya jika kelangkaan bbm terjadi seperti tahun lalu, sangat mungkin sekali masyarakat kalsel memblokir pengiriman batu bara ke jawa tanpa pemberitahuan atau ancaman.selain polisi,
pertamina sangat berkepentingan terharap penyaluran bbm. apalagi penyelewengnya sekelas perusahaan penyalur, yang notabene perpanjangan tangan
pertamina. sangat mungkin sekali otaknya justru ada di
pertamina.agar ini tidak jadi penilaian masyarakat,
pertamina harus serius bertindak. perusahaan yang nakal jangan diberi ampun. ini dapat memberikan efek jera bagi perusahaan lainnya.demikian pula seharusnya yang dilakukan kepolisian. ini agar penjagaan yang dilakukan polisi terhadap pengecer di stasiun pengisian bahan bakar umum (spbu) tidak sia-sia. (*)/ )
sumber: tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Menunggu Polisi dan Pertamina"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.