|
Pengusaha SPBU Minta Pengawalan |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - pemerintah berencana menjual bahan bakar minyak (bbm) khususnya premium bersubsidi dengan dua harga berbeda.
untuk mobil pribadi dikenai harga rp 6.
500 per liter.
sementara untuk sepeda motor dan kendaraan angkutan umum tetap dikenai harga rp 4.
500 per liter.
selain ke konsumen, dampaknya bakal dirasakan
pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (spbu).
rencananya, ada pemilahan spbu.
antara yang khusus melayani mobil pribadi serta spbu untuk pengendara sepeda motor dan kendaraan angkutan umum.
menindaklanjuti rencana yang tinggal pengesahan dari presiden susilo bambang yudhoyono itu, assistant manager external relation pertamina pemasaran kalimantan, bambang irianto mengungkapkan telah melakukan pemetaan spbu di kalsel.
"memang akan ada pembagian spbu, mana yang melayani angkutan umum dan sepeda motor serta spbu yang khusus yang melayani mobil pribadi dan dinas.
jumlah spbu di kalsel ada 75 unit, sudah kami petakan," katanya kepada bpost, sabtu (20/4).
bambang belum bersedia mengungkapkan pembagian spbu tersebut karena masih menunggu keputusan yudhoyono.
"pada intinya pertamina siap melaksanakan kebijakan pemerintah.
kami tinggal menunggu instruksi pertamina pusat," tegas dia.
ketua hiswana migas kalsel, addy chairuddin juga menyatakan kesiapannya melaksanakan rencana kebijakan yang kali pertama terjadi di indonesia itu.
dia menilai kebijakan itu juga rentan memunculkan penyimpangan karena bakal ada yang diduga memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
"kami siap melaksanakan, ada 76 spbu di kalsel termasuk yang baru.
kami menunggu pelaksanaan kebijakan tersebut dan belum mengetahui titik-titik spbu mana saja yang menjual premium dengan harga rp 4.
500 per liter dan rp 6.
500 per liter," katanya.
berdasarkan hasil rapat anggota hiswana migas kalsel pada kamis kemarin, mereka sepakat meminta pengawalan dan pengawasan dari pemerintah dan kepolisian untuk spbu yang melayani sepeda motor dan angkutan umum.
pasalnya, spbu itu ditengarai bakal lebih sering didatangi pembeli daripada spbu untuk mobil pribadi.
"spbu yang menjual premium seharga rp 4.
500 per liter perlu mendapat pengawalan ektraketat," ucap addy.
sejumlah pemilik mobil pribadi menyatakan tidak ada masalah jika rencana itu direalisasikan.
"mobil milik saya sudah biasa menggunakan pertamax, jadi tidak masalah," kata hj rosida.
demikian pula indra azhari .
"yang terpenting tidak ada lagi antrean panjang di spbu.
harga rp 6.
500 itu juga masih murah dibanding pertamax," ucapnya.
sementara mantan sekretaris satgas pengawasan bbm kalsel, hadi susilo menilai kebijakan dua harga itu sangat aneh dan sulit dilaksanakan.
dia menduga wacana itu lebih mengutamakan pertimbangan politik.
"pemerintah tidak berpikir realistis, atau tepatnya takut terang-terangan menaikkan harga bbm.
padahal menaikkan harga bbm adalah keniscayaan.
daripada jual premium dengan dua harga, mengapa tidak naik merata saja menjadi rp 5,500 per liter," katanya.
(has/kur)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Pengusaha SPBU Minta Pengawalan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.