 |
Bersih pada Waktunya |
sejak memasuki februari 2013 seluruh kabupaten/kota di indonesia, khususnya di banua kita kalimantan selatan, tiba-tiba ramai-ramai berbenah.
mereka seakan dikoordinir untuk membikin kota masing-masing menjadi
bersih dan nyaman dilihat.
padahal, saat memasuki bulan-bulan terakhir di pengujung 2012 jajaran pemerintah kota/kabupaten tidak bersikap demikian.
sejumlah pejabat yang bertanggungjawab terhadap ke
bersihan dn kenyamanan kota pun mendadak rajin 'blusukan' ke titik-titik yang rawan menjadi daerah kotor.
contohnya seperti ke pasar bahkan hingga ke tempat pembuangan akhir (tpa) sampah yang letaknya jauh dari pusat kota.
sayangnya kegiatan ini bagi sebagian pemerintah kabupaten/kota hanya temporari atau bersifat pada saat-saat tertentu.
maklum, pada februari dan april 2013 ini tim penilaian datang berkunjung ke setiap kabupaten/kota.
mereka datang secara bertahap untuk menilai ke
bersihan kota atas nama sebuah gengsi yang menjadi idaman setiap kepala daerah di indonesia ini, yakni piala adipura.
sebelum tim penilai datang, kota sudah terlihat
bersih.
pot-pot tanaman berisi bunga yang bagus yang sebelumnya tidak ada di tepi tau di median jalan tiba-tiba berjejer rapi.
dan tempat-tempat pembuangan sementara (tps) di tepi-tepi jalan tiba-tiba 'lenyap'.
semua hanya untuk nilai.
ya.
kegiatan
bersih-
bersih yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota ini bukan hanya karena piala adipura semata.
namun, demi gengsi dan pamor kabupaten/kota karena telah meraih penghargaan yang diserahkan langsung presiden ri pada peringatan hari lingkungan hidup.
pada 2012, tiga kabupaten/kota di kalimantan selatan sama-sama meraih penghargaan adipura, yakni kota banjarbaru, kabupaten banjar, dan kabupaten hulu sungai tengah.
maka, wajar jika pada saat penilaian kembali digelar pada 2013 ini tiga daerah ini sama-sama berbenah untuk kembali mendapatkan penghargaan.
sayang, kota banjarbaru yang sejak 2009-2012 selalu mendapatkan piala adipura akhirnya harus menelan kekecewaan.
nilai kota berjuluk idaman itu jatuh pada penilaian tahap pertama.
penataan tpa sampah yang dinilai belum dilakukan dengan baik menjadi pengganjal langkah besar kota banjarbaru.
sekarang tinggal kabupaten banjar dan hst yang berpeluang mengukir kembali prestasi.
program adipura dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998.
dalam lima tahun pertama, program adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di indonesia menjadi "kota
bersih dan teduh".
program adipura kembali dicanangkan di denpasar, bali pada tanggal 5 juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang.
andai tidak ada penilaian dan pemberian penghargaan yang bernama adipura bisakah pemerintah daerah melakukan penataan dan mem
bersihkan sudut-sudut kota seperti sekarang?mudah-mudahan apa yang dilakukan pemerintah daerah memang benar-benar ingin menciptakan kota yang
bersih dan nyaman.
bukan karena piala adipura.
semoga pada bulan-bulan berikutnya, saat tidak ada penilaian adipura, pemerintah daerah tetap melakukannya.
mem
bersihkan kota, pejabat terkait tetap blusukan hingga ke tpa dan kota benar-benar
bersih dan nyaman.
tidak hanya pada saat menjelang penilaian.
semoga saja.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Bersih pada Waktunya"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.