|
Sabu Dijual Sistem Utang |
banjarmasinpost.
co.
id, banjarmasin - bagi orang awam kata ‘iwak (ikan)’ atau ‘sayur’ adalah jenis makanan.
bagi penghuni lapas telukdalam banjarmasin, ‘iwak’ dan ‘sayur’ adalah sebutan istimewa untuk jenis narkoba di dalam lapas.
‘iwak’ di kalangan para penghuni lapas telukdalam dipersonifikasikan sebagai pil ekstasi alias inek.
sedangkan ‘sayur’ sebutan khas untuk
sabu.
“kedua istilah itu sangat populer di dalam sana,” ungkap seorang keluarga napi kepada bpost, senin (11/3).
sumber ini menengara praktik peredaran narkoba di lapas telukdalam terkendali secara rapi.
“rapi karena diduga ada keterlibatan oknum petugas di dalam lapas,” ungkapnya.
sebut saja gembul, keluarga napi ini, mengeluhkan adanya diskriminasi di lingkungan lapas.
“keluarga saya yang ada di dalam cerita seperti itu,” tuturnya.
berdasar kondisi itulah gembul berusaha membeberkan ketidakberesan di dalam lapas telukdalam.
mulai peredaran uang, narkoba hingga kamar istimewa yang hanya bisa dinikmati oleh penghuni lapas berduit.
disebutkan gembul, hanya napi berduit saja yang mendapat perhatian dan pelayanan lebih dari petugas.
kondisi itulah yang dimanfaatkan napi berduit menjalankan bisnis narkoba.
“paling favorit adalah ‘sayur’ atau
sabu.
satu paket harganya rp 100 ribu,” ujarnya menirukan bocoran anggota keluarganya yang menjadi napi di dalam.
untuk memperoleh
sabu bagi mereka yang tidak berduit bisa utang kepada ‘bandar’.
“kalau tidak bisa bayar dan utang numpuk, taruhannya di sel tahanan pelanggaran disiplin.
pegawai lapas tahu itu, yang terbelit utang pasti karena utang
sabu,” bebernya.
modus transaksi narkoba di lapas cukup rapi.
bandar memiliki beberapa kurir dengan tugas berbeda-beda.
ada yang mengambilkan barang dari suatu kamar, hingga mengantar dan bagian menyetor.
“komisi bagi napi-napi kurir sekitar rp 10-20 ribu tergantung besar risiko pekerjaan mengedarkan
sabu.
semua itu bermuara pada sejumlah nama yang diduga sebagai pengedar kelas kakap di dalam lapas,” urai gembul dari informasi keluarganya.
selain
sabu, lanjut dia, ineks atau ‘iwak’ juga menjadi favorit.
namun narkoba jenis ini sulit didapat.
“harganya rp 300 ribu per biji,” katanya.
berbeda dengan
sabu sabu yang luar biasa peredarannya di dalam lapas.
dari informasi keluarganya di dalam, kata gembul, “dalam satu minggu bisa dua kali pengiriman
sabu ke lapas yang dilakukan oleh orang luar.
”sumber lain --juga dari keluarga napi-- menyebut, peredaran
sabu di lapas karena dikelola oleh seorang napi bermodal besar.
sepak terjang napi itu telah membuat iri para napi lainnya.
di lingkungan lapas kini terbagi dalam dua kubu.
kubu pertama mereka yang ingin peredaran
sabu diberantas.
“mereka tidak bisa jor-joran melapor dan membuktikan secara langsung karena bila dinilai menggangu ancamannya dipindah,” beber sumber.
disebutkan, bisnis narkoba di dalam lapas telukdalam dikelola seorang napi wanita.
“dia mendapat fasilitas istimewa karena memberikan uang kepada sejumlah petugas,” pungkasnya.
penelusuran bpost dari sejumlah narasumber yang terkait langsung dalam dunia peredaran narkoba di lapas telukdalam, mengarah kepada seorang napi wanita tahanan di blok e bernama stefani.
napi wanita ini bisa menggunakan handphone sesuka hati dan menjalankan bisnis narkoba dari dalam lapas.
“dia bisa bebas karena menyogok petugas sehingga bisnisnya lancar,” ungkap sumber.
stefani yang akrab disapa mei mei aman ‘beraktifitas’ di dalam, sebab jika ada warga binaan mencoba mengganggu bisnisnya, ancamannya dipindah sel.
“mei mei tak pernah masuk daftar tahanan dikirim ke lapas lain,” ucap sumber.
bpost kesulitan untuk menemui stefani di lapas telukdalam karena adanya prosedural administrasi dari pihak lapas.
stefani tangkapan awal 2012.
menurut sumber orang dalam, memei memiliki orang kepercayaan di setiap blok.
di blok pria, pun ada orang kepercayaannya untuk jalankan bisnis narkobanya.
dari bisnis narkobanya, stefani membangun perpustakaan di dalam lapas.
“tapi perpustakaan berukuran 3x3 meter itu kosong tidak ada bukunya,” kata sumber.
dengan uang dan bisnisnya di dalam lapas, stefani bisa menempati kamar istimewa karena selalu memberikan sejumlah uang kepada oknum petugas.
“beda dengan saudara saya harus tidur berjejal,” sungut gembul.
sebelum inspeksi mendadak yang dilakukan wamenkum dan ham denny indrayana, beberapa waktu lalu, semua kamar istimewa ‘laris terjual’ kepada napi narkoba sekaligus bandar.
namun sejak sidak, semua kamar-kamar istimewa disulap kosong.
hanya tinggal satu kamar yang kini dihuni stefanie dengan fasilitas istimewa.
“di dalam, ada televisi, kamar mandi dan wc,” ungkap sumber yang pernah menjadi penghuni lapas telukdalam.
anjing pelacakedi teguh widodo, kalapas telukdalam banjarmasin tidak menampik kabar serta informasi peredaran narkoba di dalam lapas tersebut.
dia menyatakan akan segera melakukan perburuan alat bukti dan warga binaan yang diduga jadi bandar narkoba.
“kami nyatakan perang terhadap peredaran narkoba khususnya dalam lapas.
informasi itu tidak menutup kemungkinan benar, mungkin lolos dari kegiatan rutin yang kita lakukan.
kita perlu alat canggih dan anjing pelacak.
ada istilah kalau maling biasanya lebih pintar dan banyak modus,” kata edi saat dikontak bpost, senin (11/3).
pihaknya senantiasa rutin melakukan penggeledahan secara mendadak ke tiap blok kepada warga binaan pada malam hari.
namun, dia mengaku ada yang lolos saat penggeledahan bisa saja terjadi.
“kita cari barang bukti, barang bukti ini harus jelas, kita bisa polisikan kalau untuk narkoba ini.
jadi jangan macam-macam, bila terbukti bisa kita pindahkan jauh-jauh.
kita siap itu,” tegas edi.
sementara itu, kepala badan narkotika nasional provinsi (bnnp) kalsel kombes pol agus budiman manalu mengaku belum mendapat laporan akan hal tersebut.
dia hanya mengatakan agar pelapor bisa melapor ke polda kalsel atau ke bnnp.
“laporan belum a1, silahkan lapor ke bnnp atau ke polda.
tentu akan ada tindak lanjut dan pasti akan koordinasi dan bekerjasama dengan kanwilkum dan ham,” jelasnya.
(ris/kur)
Sumber: tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Sabu Dijual Sistem Utang"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.