|
Pahlawan atau Pecundang |
banjarmasinpost.
co.
id - tak habis-habisnya mantan ketua umum partai demokrat anas urbaningrum dielu-elukan, diangkat-angkat, disanjung-sanjung bagai
pahlawan.
yang datang ke duren sawit, rumah anas, juga terus berganti-ganti, mulai mantan-mantan anggota himpunan mahasiswa islam (hmi) di mana anas pernah menjadi ketua umum, aktivis parpol, sinta nuriah, istri mantan presiden abdurrahman wahid, dan para pengurus partai demokrat (pd) di daerah.
tekad anas untuk mengungkap kasus pengucuran dana talangan rp 6,7 triliun pada bank century juga disambut bagai petir yang menggelegar sehingga makin menempatkan dirinya bak seorang
pahlawan.
tak tunggu lama, sejumlah anggota dpr pun segera merapat ke rumah anas untuk mencari tahu dan pada saatnya akan dipakai sebagai peluru dalam membuka kasus century ini.
kita maklum kalau anas mengetahui banyak tentang kasus dana talangan itu.
selama ini entah benar entah salah, kesan yang ada di masyarakat, pengucuran dana talangan itu tidak bisa dipisahkan dengan pd.
kalau benar, sekali lagi kalau benar, dana itu sebagian dipakai untuk kampanye pd pada pemilu dan pilpres 2009, tentu para top pimpinan pd mengetahuinya.
tak terkecuali anas urbaningrum yang waktu itu sudah menjadi salah satu ketua dpp pd.
dari segi hukum, orang yang mengetahui adanya perbuatan pidana tapi tidak melapor pada yang berwajib, bisa dipidana.
kalau seandainya anas tahu tapi diam saja, dia juga harus mempertanggungjawabkan mengapa dia diam saja.
bahwa itu karena kedudukan dia sebagai salah seorang ketua, berarti seluruh pengurus yang tahu juga bersikap sama, merahasiakan kasus itu.
makin banyak lah orang yang perlu diseret ke pengadilan.
sebaliknya kalau anas tidak banyak tahu tetapi ngomong akan membongkar, berarti dia menggunakan kasus century ini sebagai senjata politik untuk melawan ketua majelis tinggi pd susilo bambang yudhoyono, yang juga presiden ri.
dan tidak sulit untuk mencari dukungan karena rakyat sudah telanjur geram dengan kasus bank century yang terkesan ditutup-tutupi.
posisi anas memang jadi sulit.
kalau semua tuduhan masyarakat akan keterlibatan pd benar, berarti anas tahu karena dia salah seorang ketua yang terlibat aktif dalam aktivitas partai.
dan terbukti dia selama ini merahasiakan karena punya kepentingan.
kalau ternyata dia tidak tahu maka dia akan dituduh hanya sebagai penyebar fitnah.
tetapi komisi pemberantasan korupsi (kpk) cukup waspada.
dia tidak mau menggunakan argumentasi anas sepanjang itu hanya omong- omong di luar.
kalau anas benar memiliki data, kata kpk, sampaikan ke kpk, bukan pada orang lain.
kpk pun kini masih terus mengusut kasus tersebut, bahkan akan mendatangi mantan menteri keuangan sri mulyani yang kini menjadi direktur bank dunia dan bermukim di amerika serikat untuk dimintai keterangan, serta seorang lagi di jepang yang masih dirahasiakan namanya.
***indonesia ini memang aneh, ada orang ditetapkan sebagai tersangka korupsi dielu-elukan, ada pengguna narkoba yang tertangkap basah disanjung-sanjung, ada sipir penjara menghalangi wakil menteri hukum dan ham denny indrayana melakukan sidak di lp pekanbaru, dibela bahkan oleh atasannya.
para anggota dpr pun banyak menyudutkan wamen.
ternyata penjara itu termasuk salah satu tempat bursa narkoba dan ada sipir yang terlibat sebagai kurir.
kita tunggu keberanian anas urbaningrum untuk menguak kasus bank century.
beranikah ia menjadi
pahlawan untuk bangsanya? kita hormat pada mantan bendahara pd nazaruddin yang dengan berani mengungkap kasus-kasus hambalang tanpa tedeng aling-aling.
orang yang paling disasar nazaruddin adalah anas tapi sejauh ini anas tidak menunjukkan perlawanan apa pun terhadap nazaruddin.
orang menduga omongan nazaruddin itu benar.
nazaruddin itu ibarat pusat dari pusaran korupsi di pd.
baiknya dia mau mengungkap siapa- siapanya tapi jeleknya sudah jelas, negara bisa bangkrut.
jadi kalau sekarang anas ingin membuka kasus yang penuh misteri itu tidak usah pakai tedeng aling-aling.
tak usah menunggu orang semakin banyak datang ke rumahnya untuk memberikan dukungan moral, tak usah menunggu para pengurus pd di daerah-daerah mengundurkan diri sebagai upaya melemahkan pd, wong nyatanya tidak pada mundur, kecuali ketua pd cilacap tri dianto yang keprucut mundur duluan.
yang lain-lain cuma ngomong mau mundur, tapi nyatanya tidak.
anas sendiri tidak mundur dari pd, hanya berhenti dari ketua umum.
tak usah dilemahkan pun partai yang dihinggapi banyak koruptor akan melemah sendiri.
jadi sekarang terserah anas akan menjadi
pahlawan atau pecundang.
(*)
Sumber: tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Pahlawan atau Pecundang"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.