|
Perwira Pasok Narkoba ke Raffi |
banjarmasinpost.co.id, jakarta -/ pemasok kapsul katinona (cathinone) ke artis serbabisa raffi ahmad diduga seorang
perwira. selain pemasok,
perwira yang belum jelas kesatuannya itu dikabarkan juga menjadi beking pengedar
narkoba.bahkan menurut penyidik di badan narkotika nasional (bnn), orang itu tidak saja dekat dengan raffi, tetapi juga banyak mengetahui seluk beluk pasokan hingga peredaran katinona di indonesia. "kami sedang memburu
perwira yang terungkap dari hasil pengembangan penyidikan, pengakuan para tersangka, dan barang bukti. dia sangat selektif memilih konsumen. jaringannya membuat semacam multi level marketing (mlm) untuk mengedarkan katinona," tegas penyidik yang enggan disebutkan namanya itu, kemarin. meskipun tidak secara tegas menyebut dugaan keterlibatan
perwira, kepala bidang humas bnn kombes sumirat dwiyanto membenarkan lembaganya sedang memburu pemasok
narkoba dalam pesta di rumah raffi, pekan lalu. "mudah-mudahan siapa pun yang terbukti sebagai bandar besar atau pemasok utama katinona, segera bisa diumumkan ke masyarakat," tegas dia. pascapenetapan raffi bersama tujuh tersangka lain, sumirat mengaku menerima informasi adanya ladang tanaman khat (bahan baku katinona) seluas dua hingga tiga hektare di cisarua (puncak), bogor, jabar. ada juga informasi polda kaltim pun sedang menangani kasus terkait kapsul katinona. sementara di surabaya, jatim, seorang perempuan menyerahkan empat butir katinona kepada polisi. mengenai ladang khat di cisarua, deputi pemberantasan bnn irjen benny mamoto menegaskan sudah menemukan lokasinya. "hasil tanaman itu dijual dengan harga bervariasi. satu bungkus sekitar rp 200 ribu sampai rp 300 ribu. untuk bibit, harganya bisa mencapai rp 500 ribu," kata benny. dia mengungkapkan, bibit tanaman tersebut dibawa turis dari yaman pada 2005. oleh turis yang akhirnya menetap di kawasan itu, pucuk daun tanaman tersebut digunakan sebagai lalapan usai menyantap daging kambing. fungsinya untuk menurunkan kadar lemak dan obat diabetes. karena bernilai ekonomi, warga ikut menanamnya di kebun atau pekarangan rumah. karena itu, mereka meminta ganti rugi ketika tim bnn hendak memusnahkan tanaman itu. staf ahli kimia farmasi bnn mufti djusnir menambahkan, efek samping menggunakan katinona lebih berbahaya daripada sabu dan ekstasi. "katinona sebenarnya bukan barang baru dan jauh lebih awal ditemukan oleh ahli eropa, namun karena bahayanya lebih besar, orang mengeluarkan zat baru amphetamin derivat," kata mufti. ia menerangkan, bahaya mengonsumsi zat itu adalah mengalami psikoaktif. bagi pengguna tanpa takaran akan mengakibatkan kejang, kram, bahkan kematian. kapolres bogor akbp asep safrudin saat dihubungi mengatakan warga mulai mencabuti tanaman katinona pascamaraknya pemberitaan tentang kasus pesta
narkoba di rumah raffi. "terlebih, pemberitaan itu menyatakan bahwa tanaman tersebut terindikasi mengandung zat sebagai bahan baku
narkoba. masyarakat khawatir terkena dampak hukum karena ikut menanam," tegasnya. salah seorang warga, hasan mengakui tanaman itu mudah dijual meskipun harganya cukup mahal. "dulunya satu bungkus plastik, harganya bisa sampai rp 1 juta. tapi sekarang sudah banyak yang tanam, harganya jadi lebih murah. per kilogramnya cuma 200-300 ribu," kata dia. warga lainnya, bowi mengatakan cara membudidayakan tanaman itu sangat mudah. "cuma distek seperti menanam pohon singkong. mungkin di sini hawanya dingin kayak timur tengah, jadi mudah tumbuh," ucap dia. (kps/tribunnews/tik)/ )
sumber: tribunews.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Perwira Pasok Narkoba ke Raffi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.