|
Peduli Derita Rakyat |
gizi /buruk. di era kemajuan di berbagai bidang saat ini, baik ekonomi, informasi maupun teknologi, ternyata masih ada masyarakat yang mengalaminya. pemberitaan koran grup banjarmasin post, metro banjar pada senin (18/2), hafiz (10) warga jingah habang, karang intan, kabupaten banjar, kalimantan selatan (kalsel), sudah tiga bulan terbaring sakit. kini berat badannya cuma 18,5 kilogram, tinggal kulit membalut tulang.walau ibaratnya seperti jarum di tumpukan jerami, tapi adanya kasus warga yang diduga menderita gizi buruk ini membuat banyak kalangan terhenyak.berdasar data badan pusat statistik (bps), penduduk kalsel 3.626.616 jiwa. dari jumlah itu, 648.237 adalah penerima kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) tahun 2013. jumlah ini, berkurang 195.600 penerima dibanding tahun sebelumnya, 2012 yakni 843.837 orang.berarti, jumlah masyarakat miskin pada 2013 mengalami penurunan dibanding 2012. namun, kenyataannya mengapa masih ada warga yang seperti hafiz. dengan kondisinya itu, jika tidak secepatnya ditangani maka masa depannya maupun masa depan bangsa ini pun terancam. loss generation menjadi sesuatu yang setiap saat bisa terjadi, apabila pemerintah dan para wakil
rakyat tidak tanggap menyikapi.kasus lainnya yang terkait dengan jaminan kesehatan, baru-baru ini juga terjadi di jakarta. bayi dera yang didiagnosa mengalami gangguan pernapasan dan harus segera dioperasi, ditolak sejumlah rumah sakit di ibu kota negara tersebut.keluarganya sudah berusaha mencari rumah sakit untuk bisa mengoperasi bayi yang terlahir dengan berat satu kilogram tersebut. alasan penolakannya klasik mulai dari penuh, fasilitas tak memadai hingga yang terparah keluarga dianggap tidak mampu membayar.meski ada jaminan kartu sehat dari pemerintah, tetap saja tidak ada yang menerima. keluarga, terutama ayah dera yang hanya sebagai pedagang sandal keliling, tak bisa lagi berbuat banyak. semoga tak ada hafiz dan dera yang lainnya.berkaca dari persoalan-persoalan ini yang hanya setetes dari lautan masalah yang menerpa
rakyat, keberpihakan pemerintah dan wakil
rakyat di legislatif pun menjadi tanda tanya besar. dimana mereka, saat
rakyat yang suaranya menjadi jembatan meraih kursi empuk kekuasaan, menderita dan memerlukan uluran tangan.
peduli rakyat dan memperjuangkan aspirasinya, sepertinya hanya jargon politik saat kampanye.jika kenyataan seperti ini tak pernah kunjung ada jawaban dan penyelesaiannya, lalu apa manfaat pemilihan umum (pemilu) bagi
rakyat. padahal, pesta demokrasi tersebut menjadi hari bersejarah yang ikut menentukan perjalanan dan masa depan
rakyat dan bangsa indonesia. mestinya, suara
rakyat tak hanya selesai di pemilu dan selanjutnya tak ada gaungnya lagi.apalagi pemilu 2014 kian dekat, tepatnya pemungutan suara akan berlangsung 9 april 2014. jadi, masih 14 bulan lagi. partai politik yang telah dinyatakan lolos oleh komisi pemilihan umum (kpu) untuk mengikuti pemilihan wakil
rakyat yang akan duduk di kursi legislatif, telah merapatkan barisan.tak hanya parpol wajah baru yang berjibaku, parpol wajah lama pun kian memoles diri agar berhasil mengambil hati
rakyat. apalagi beberapa parpol tertentu, silih berganti diterpa badai dengan kader-kadernya yang menjadi pesakitan dalam kasus dugaan korupsi. dengan kondisi ini, parpol bersangkutan bakal kian santer melakukan pencitraan.untuk pelaksanaan proses demokrasi tersebut, kpu telah mengajukan anggaran sebesar rp 16,2 triliun. dana tersebut selain untuk membiayai seluruh tahapan pemilihan umum (pemilu) legislatif, juga pemilihan presiden 2014.biaya tersebut, belum termasuk yang dikeluarkan masing-masing pribadi para calon legislator yang jumlahnya ribuan. semua berlomba untuk mewujudkan impian menjadi wakil
rakyat, baik untuk duduk di senayan maupun dprd provinsi dan kabupaten/kota. jika dikalkulasi, jumlahnya pasti fantastis.mencermati segala sepak terjang para wakil
rakyat, pemimpin negeri dan hasil yang telah dirasakan
rakyat, diharapkan
rakyat harus lebih cerdas menentukan pilihan. jangan hanya karena kenikmatan sesaat, dengan lembaran rp 50 ribu atau rp 100 ribu membuat tergiur dan suara
rakyat bisa dibeli.sekali salah menentukan pilihan, maka penderitaan lima tahun bakal mengadang. saatnya pula
rakyat merapatkan barisan, kompak menentukan nasibnya agar lebih baik di masa mendatang. (*)/ )
sumber: tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Peduli Derita Rakyat"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.