 |
Mungkinkah Miss World Tanpa Beauty |
oleh: ahmad barjie bketua ii forum islamic center kalselseptember 2013, indonesia akan menjadi tuan rumah ajang pemilihan atau kontes miss world alias ratu kecantikan sedunia.
kegiatan akan diikuti oleh 120 negara, dan dipusatkan di bali dan jakarta.
para ratu kecantikan utusan berbagai negara juga akan diajak berwisata ke sejumlah kota wisata dan budaya seperti yogyakarta dan kota lainnya.
kontes miss world memang sudah dimulai sejak lama.
indonesia kadang ikut dan kadang tidak.
di masa orde baru kegiatan semacam ini cenderung dilarang.
di masa menteri urusan peranan wanita mien sugandhi (1993-1998), pemerintah melarang keras perwakilan indonesia menghadiri kontes ini.
seperti biasa, kegiatan begini selalu menimbulkan kontroversi.
.
dulu kontroversinya terletak pada perlu tidaknya indonesia mengirim utusan.
banyak yang menolak, dan pasti ada pula yang mendukung.
pihak yang menolak umumnya mendasarkan alasannya pada norma agama dan budaya ketimuran yang tidak menghendaki para perempuan cantik ditampilkan di depan publik secara mencolok dengan mengandalkan keyakinan fisik atau ragawinya.
terlebih selama ini hampir selalu ada tampilan para nominator miss world dengan pakaian renang atau hanya berbikini.
otomatis daerah penilaian adalah setiap jengkal tubuh wanita yang sensitif dan mestinya ditutupi.
sementara pihak yang mendukung beranggapan, kontes miss world konsekuensi globalisasi.
sebagai negara yang tidak terasing dari pergaulan internasional yang bernuansa liberal, indonesia tidak bisa menutup diri.
indonesia bukan seperti taliban afghanistan, iran dan arab saudi yang terlalu protektif terhadap kaum wanitanya.
adanya kontes miss world di luar negeri di mana indonesia mengirim utusan, akan diketahui perempuan indonesia juga cantik dan cerdas.
dan ketika ajang yang sama diadakan di indonesia sendiri, dunia akan makin tahu negeri ini aman, demokratis, toleran, modern.
para utusan mancanegara itu pun nantinya mempromosikan keindahan indonesia, sehingga pada gilirannya arus pariwisata akan terus mengalir ke negeri ini.
travel warning yang sementara ini masih sering diterapkan sementara negara karena beranggapan indonesia tidak aman dan seram dapat dihilangkan.
perubahan misiapa pun alasannya, kontes miss world kali ini tingkat resistensnya lebih besar, disebabkan dilaksanakan di indonesia sendiri.
penolakaan masyarakat yang antikontes mungkin akan lebih keras daripada sebelumnya.
meminimalisasi penolakan, penyelenggara kontes miss world kali ini melakukan perubahan tema.
kini akan diusung tema miss, akronim dari manner (perilaku yang sopan), impressive (mengesankan), smart (kecerdasan) dan social (para ratu kecantikan adalah orang yang memiliki kepedulian sosial tinggi).
tema ini pada dasarnya bagus, tetapi tanpa dikonteskan pun seharusnya kaum perempuan memiliki miss.
siapa pun, setiap perempuan harus berperilaku yang baik, sopan, sesuai kewanitaan dan keperempuannya.
istilah perempuan (empu) itu sendiri akar maksudnya menunjuk kepada orang yang berperilaku sopan, lembut, bijaksana.
perempuan juga semestinya mengesankan, kehadirannya memberi arti dan makna positif, bukan beban dan membuat kesal.
setiap wanita juga harus cerdas sesuai kodratnya sebagai ibu rumah tangga plus karier bagi yang memilikinya.
pada saat sama wanita tidak boleh hanya mementingkan diri, keluarga dan kariernya saja, ia juga harus memberikan pengabdian sosial sesuai kemampuan masing-masing.
tampak unsur beauty (cantik) tidak dimasukkan dalam tema.
tetapi
mungkinkah para peserta kontes itu tidak cantik.
jelas tidak mungkin, sebab dari sejumlah kontes selama ini, apa pun namanya, hampir pasti kecantikan fisik dijadikan sebagai prasyarat utama.
seleksi sudah dilakukan berjenjang dan sangat ketat.
boleh jadi mereka yang terpilih di daerah dan negara asalnya adalah wanta yang tercantik di antara yang cantik.
terbukti hampir tidak pernah terjadi, perempuan yang tidak cantik masuk nominasi, misalnya wanita yang gembrot, berhidung fisik, cacat, bergigi ompong dan kekurangan lain.
karena itu kriteria miss hanya sekadar aksesori pelengkap.
syarat utamanya pastilah cantik juga.
semua perempuan sebenarnya ingin cantik.
tetapi kecantikan lebih merupakan anugerah tuhan yang sudah ditentukan dari sononya.
perawatan kecantikan dan sejenisnya beserta aneka jenis kosmetik hanya sekadar memoles.
perempuan yang sudah cantik, bangun tidur dan habis mandi pun tetap cantik.
sementara yang tidak cantik, biar dipoles bagaimana, malah jadi aneh dan tambah amburadul.
kontes begini tidak adil, tidak demokratis, sebab tidak memberikan hak sama bagi semua prempuan.
tidak mungkin diikuti oleh banyak perempuan yang tidak cantik, padahal banyak perempuan yang tidak cantik justru punya manner, impressive, smart dan social yang tinggi melebihi mereka yang cantik.
perempuan yang sudah cantik biasanya hanya mengurus kecantikannya sementara yang kurang cantik akan berusaha berbuat lebih agar kehadirannya berarti bagi keluarga, suami, anak dan masyarakat.
agama menempatkan perempuan dengan ungkapan dan posisi terhormat.
an-nisa'u 'imadul bilad, faidza shaluhat shaluhatil bilad, waidza fasadat fasadatil bilad (perempuan tiang negara, jika wanita baik maka baiklah seluruh negara, dan jika wanita rusak maka rusaklah seluruh negara).
posisi lainnya, al-jannatu tahta aqdamil ummahat (surga itu berada di bawah telapak kaki ibu).
intinya perempuan adalah pilar penjaga moral, dari moralitas keluarga, masyarakat, hingga bangsa dan negara.
sudah sering terjadi, banyak wanita diberitakan menjadi bagian dari kerusakan moralitas pejabat, pengusaha dan warga bangsa.
rasulullah saw memperingatkan, fitnah terbesar yang menghancurkan bani israil berasal dari perempuan.
peringatan ini bermakna umum, tak hanya bani israil, tetapi manusia semuanya.
miss world berserta berbagai jenis kontes turunannya, baik yang skupnya internasional, nasional, daerah dan lokal, diragukan perannya sebagai penopang moralitas bangsa.
bahkan dikhawatirkan akan mengarah kepada sebaliknya.
ketika kecantikan dan tampilan fisik menjadi utama, maka hal-hal yang sifatnya moral, mental dan intelektual akan terabaikan.
padahal baik tidaknya suatu bangsa berpangkal dari sini.
(*)barjiekalua@gmail.
com
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Mungkinkah Miss World Tanpa Beauty"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.