|
Ikon Baru Banjarmasin |
minggu (2/6) sore bagian sungai martapura yang diapit dua siring beton yaitu siring tendean dan siring sudirman dan lambung mangkurat, mempertontonkan panorama luar biasa elok.
air pasang yang tenang dan bersih seolah dikawal kelokan siring yang indah itu benar-benar menjadi daya tari baru bagi kota banjarmasin.
ya, kawasan siring yang terdapat di pusat kota banjarmasin itu kini menjadi
ikon baru nan pas untuk kota yang berjuluk 'seribu sungai' ini.
di kawasan itu pula telah menjadi pusat aktivitas warga yang hendak berwisata murah meriah.
khususnya di minggu pagi, kawasan itu menjadi sentral baru bagi warga yang ingin berolah raga sambil bersantai.
apalagi di kawasan siring tendean sejak dijadikannya sebagai titik pasar terapung dalam kota setiap minggu pagi, telah menyulap kawasan yang semula 'dianaktirikan' bagi warga yang hendak bersantai atau berolahraga, kini menjadi tujuan utama selain lingkungan masjid raya sabilal muhtadin.
selain menawarkan pesona sungai, di siring itu itu juga dilengkapi dengan lantai-lantai dengan bebatuan berbagai ukuran yang digunakan warga untuk sarana terapi refleksi.
sementara taman yang mulai ditumbuhi pohon rindang menjadi pendingin suasana.
apalagi, pemprov kalsel bersama pemko banjarmasin akan terus menambah julah siring di tepian sungai martapura ini dengan menertibkan bangunan di kawasan jalur hijau itu.
sayangnya, kawasan siring yang elok itu tidak dijadikan sebagai obyek perhatian dinas kebersihan kota banjarmasin sehingga sampah berserakan di sana-sini.
bahkan ada satu kotak yang akan dijadikan sebagai taman, kini hampir dipenuhi dengan sampah bekas kemasan makanan dan minuman ringan.
padahal di sepanjang siring terdapat sejumlah tempat sampah.
ini menunjukkan, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih lemah.
padahal sebagai kawasan rekreasi baru semestinya kebersihannya dipelihara bersama.
pengambil keputusan di dinas kebersihan dan pertamanan kota banjarmasin dituntut untuk tidak hanya mengatasi masalah kebersihan kota dengan menyediakan tempat sampah.
sebaiknya harus diikuti dengan pemberian edukasi.
sebab, tanpa adanya edukasi atau pemahaman lingkungan bersih bagi warga yang kesadarannya masih lemah, berapa pun disediakan tempat sampah hanya akan menjadi 'pajangan' atau 'incaran' tangan jahil alias pengutil tempat sampah.
edukasi selain harus dilakukan melalui sekolah, juga bisa dengan jemput bola.
misalnya, di setiap minggu pagi, jajaran dinas yang bertanggungjawab terhadap kebersihan kota ini, mendatangi titik-titik yang menjadi tujuan warga untuk berkumpul walau sekadar berolah raga ringan.
pesan bisa disampaikan melalui pengeras suara atau bisa mendompleng di panggung hiburan yang biasa ada di tempat itu.
bukan hanya warga yang diingatkan akan kebersihan juga para pedagang yang berjualan di sana.
jajaran dinas ini jangan sampai kalah peka dengan seorang pria tua yang biasa menggelar aksi pertunjukan api secara gratis di tempat-tempat yang biasa banyak dikunjungi warga.
pertunjukan kakek yang biasa telanjang dada ini selalu mendapat antusias warga.
apa yang dilakukan oleh kakek eksentrik ini sebenarnya sebuah pembelajaran bahwa suatu pesan atau misi kalau ingin sampai ke sasaran, harus dilakukan secara jemput bola.
dan, sasaran lokasi tentunya di titik keramaian.
ayo jajaran dinas kebersihan tak perlu gengsi untuk melakukan hal sama dengan tujuan menjadikan kota banjarmasin dengan
ikon barunya yaitu siring sungai martapura, menjadi ruh warga kota.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Ikon Baru Banjarmasin"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.