|
Sukotjo Kirim ‘Brownies’ Rp 50 Juta |
jakarta, bpost - pengakuan
mengejutkan diungkapkan direktur utama pt inovasi teknologi indonesia
-pelaksana proyek pengadaan simulator surat izin mengemudi (sim) di
korlantas polri-
sukotjo s bambang.
proyek pada 2011 itu diduga
merugikan negara rp 144 miliar.
saat menjadi saksi dalam kasus
dugaan korupsi dan pencucian uang dalam pengadaan simulator sim dengan
terdakwa mantan kepala korlantas polri, irjen djoko susilo, di pn
tipikor, jakarta,
jumat (24/5),
sukotjo mengatakan sering membagi-bagi uang ke anak buah
djoko.
salah satunya adalah staf bagian pengadaan korlantas akp ni nyoman suwartini.
"dia
sering bilang: bos, malam minggu, butuh tambah darah.
kisarannya rp 10
juta.
biasanya saya kasih ke nyoman, tidak tahu pembagian ke lainnya,"
ujar
sukotjo yang mengaku kenal dengan nyoman saat mengurus dokumen
lelang proyek simulator.
bukan hanya nyoman,
sukotjo juga
mengatakan pernah menyerahkan uang rp 50 juta kepada staf di mabes
polri, darsian.
saat itu dia ditemani nyoman dan staf lain korlantas,
rahmi.
"saya diperintah (dirut citra mandiri metalindo abadi
selaku pemenang tender) budi susanto bertemu orang mabes polri, darsian
untuk menanyakan dana yang dialokasikan ke korlantas kemudan menjadi
anggaran 2011.
cari contekan dulu.
akhirnya saya menemui ditemani nyoman
dan bu rahmi," katanya.
tak hanya itu setoran yang diberikan
sukotjo.
dia
juga selalu memberi 'uang pelicin' jika tim pengawasan mabes polri
memeriksa perusahaannya terkait produksi simulator sim untuk korlantas.
"orangnya berkisar lima sampai tujuh orang.
tapi yang datang tidak selalu segitu," ungkap
sukotjo.
menjawab
pertanyaan hakim, dia mengatakan 'amplop' itu merupakan 'uang jalan'
untuk tim pengawasan.
pemberian juga dilakukannya karena pernah
diingatkan oleh staf korlantas agar memberi 'uang jalan' kepada tim
pengawasan karena proyek yang dimenangi nilainya di atas rp 100
miliar.
"jumlahnya tergantung pangkatnya.
rata-rata rp 2,5 juta
sampai rp 15 juta.
maksudnya untuk uang jalan.
maksudnya untuk
memuluskan.
tim pengawasan ini berbeda untuk driving simulator r2 (roda
dua atau sepeda motor) dan driving simulator r4 (roda empat atau mobil).
tim r2 datang sebanyak empat kali sementara tim r4 hanya sekali," tegas
dia.
khusus untuk djoko,
sukotjo mengatakan pernah menyerahkan uang rp 2 miliar melalui sektretaris sang
jenderal, tri hudi ernawati.
juga pernah mengirim uang rp 7 miliar dan
rp 4 miliar lewat transfer ke rekening primkoppol polri dan budi
susanto.
di luar itu, mengirim rp 8 miliar untuk proyek tanda nomor
kendaraan bermotor di primkoppol.
"kata budi, uang rp 7 miliar itu untuk
biaya studi banding ke singapura," tegas dia.
sukotjo pun
mengaku memberi setoran untuk wakil kepala korlantas (saat itu) brigjen
didik purnomo.
setoran bersandi brownies atas permintaan salah satu
anggota itwasum polri, fajar.
"kata fajar waktu itu, kasihan pak
wakil.
budi susanto tidak pernah memperhatikan.
sekali-sekali bawa
kaliber 50 atau 100-lah," kata dia.
maksud kaliber 50 atau 100
menurut
sukotjo adalah uang rp 50 juta dan rp 100 juta.
beberapa waktu
kemudian,
sukotjo menyiapkan uang rp 50 juta untuk didik.
duit itu
dikemas dalam kardus
brownies.
"sewaktu fajar main ke kantor saya di bandung, paket
itu saya berikan.
dia bertanya, kaliber berapa yang disiapkan? saya
jawab kaliber 50.
dia bertanya lagi, kemasannya seperti apa? saya jawab,
biasa, oleh-oleh bandung, brownies'," ujar dia.
menanggapi
kesaksian yang menyudutkan dirinya dan korlantas, djoko langsung
menegaskan pelaksanaan proyek simulator sim sudah sesuai prosedur.
semua
mengikuti aturan dan terus dilakukan pengawasan sehingga tidak mungkin
terjadi penggelembungan dana.
dia pun membantah pernah menerima uang rp 2
miliar dari
sukotjo.
"saya keberatan terhadap kesaksian saksi.
itu cuma keterangan yang didengar saksi dari orang lain.
semua itu tidak
benar.
proyek sudah sesuai prosedur," tegasnya.
(tribunnews/yog/edw/dtn/vin)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Sukotjo Kirim ‘Brownies’ Rp 50 Juta"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.