|
Ancam Tutup Jalan Sampit � Bagendang |
palangka raya, gubernur kalimantan tengah (kalteng) agustin teras narang meng
ancam akan menutup ruas jalan sampit – bagendang, terutama untuk angkutan perusahaan yang melintasi jalan tersebut jika perusahaan enggan bekerjasama memperbaiki jalan.
teras mengaku siap digugat atas keputusan tersebut.
“kalau kita tidak ada solusi, mohon maaf jalan terpaksa dibatasi bahkan kita tutup.
saya siap digugat, tapi saya harus putuskan sesuatu,” tegas teras, senin (20/5).
hal tersebut dikatakan teras ketika melakukan pertemuan dengan empat pimpinan perusahaan yang angkutannya melintas di jalan tersebut, yakni, wilmar group, sinarmas group, pt sukajadi sawit mekar, dan pt agro indomas.
turut hadir pula general manager pt pelabuhan indonesia (pelindo) iii cabang sampit.
mereka diundang untuk membahas kerusakan jalan sampit – bagendang.
ancaman teras itu dilontarkan ketika meminta kontribusi dari perusahaan untuk membantu meningkatkan kualitas jalan menjadi sistem rigid pavement atau cor beton.
salah satu pengusaha sempat beralasan tidak bisa membantu karena terbentur perpajakan yang selama ini dibayarkan.
namun, secara tegas teras langsung memotongnya dengan menegaskan bahwa yang diharapkan dari pengusaha lebih bersifat bantuan pihak ketiga.
pernyataan keras teras narang mampu membuat perusahaan melunak.
mereka siap memberikan bantuannya.
selain itu, pemerintah kabupaten kotim diharapkan bisa berpartisipasi karena selama ini turut menerima dana sumbangan pihak ketiga dari cpo dan pko yang dipungut berdasarkan perda kotim 5/2007.
teras mengaku prihatin atas kerusakan jalan pada ruas tersebut.
dia mengaku tidak bisa menghalangi investor untuk berusaha, namun, jika melihat kondisi yang ada, akan membuat siapapun miris.
“kalau kita melihat kondisinya, pasti hati akan tersentuh.
ini sebagai empati saya sebagai pemimpin di kalteng, mengingat jalan itu dibangun dengan biaya dari uang rakyat,” katanya.
teras menambahkan, dari fakta yang dia langsung temukan ketika melakukan kunjungan mendadak ke daerah itu, banyak kendaraan angkutan yang digunakan mengangkut hasil perkebunan yang melebihi batas kemampuan maksimal jalan.
padahal, sesuai klasifikasi jalan, status jalan di daerah itu hanya kelas iii.
artinya, maksimal beban muatan hanya 8 ton, sedangkan kapasitas angkut yang melintasi jalan bisa mencapai 10-12 ton.
untuk mengurangi tonase muatan, lanjut teras, bakal menimbulkan kepadatan truk angkutan yang melintasi jalur tersebut.
tapi jika digunakan truk berkapasitas besar, kondisi jalan tidak memungkinkan, sehingga alternatif yang paling cocok untuk mengatasi masalah itu dengan meminta kontribusi perusahaan, terutama yang menggunakan jalur itu.
“secara teknis, titik mana saja yang perlu dilakukan dengan sistem rigid akan dikaji dinas pu.
perbaikan yang sedang dilakukan di daerah itu menggunakan sistem multy years dan baru akan dibayar pada 2014.
kalau kondisi jalan baru saja selesai dan sudah rusak, kpk pasti akan turun,” katanya.
kepala dinas pekerjaan umum kalteng leonard s ampung mengatakan, akan lebih bagus jika kontribusi yang diberikan perusahaan dalam bentuk fisik.
mereka akan menyiapkan spesifikasi pekerjaan yang diharapkan, sedangkan pelaksana ditentukan pihak ketiga atau perusahaan yang memberikan konrtibusi.
“karena 8,76 kilometer jalan di daerah itu masih dalam pekerjaan, bisa saja kontraknya diadendum apabila ada kesepakatan pengusaha untuk memberikan bantuannya,” tegasnya.
dijadwalkan, hasil keputusan atas kesepakatan para pengusaha atas bantuan pihak ketiga untuk peningkatan pembangunan jalan sampit - bagendang dilaksanakan pada 27 mei.
sebagai fasilitator, gubernur menunjuk asisten ii syahrin daulay untuk mengaturnya bersama pemkab kotim.
catatan radar sampit, pemkab kotim sebelumnya sudah berupaya meminta konrtibusi perusahaan.
namun, kesepakatan antara pemkab dengan perusahaan tersebut hingga kini tidak ada kejelasan, padahal, ratusan juta sudah terkumpul dalam rekening yang dibuat secara khusus oleh pt pelindo.
(arj)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Ancam Tutup Jalan Sampit � Bagendang"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.