|
Yudhoyono Suka Busana Longgar |
banjarmasinpost.
co.
id - menyebut the beauty tailor mungkin tidak banyak orang tahu.
ini lumrah saja,
sebab the beauty tailor bukan merek dagang terkenal.
tidak pernah
membuat promosi besar-besaran di media massa untuk menanamkan brand.
the beauty tailor hanya nama rumah jahit, seperti kebanyakan rumah
jahit yang tersebar di seantero nusantara.
orang yang tidak mengenal,
ketika sudah melihat akan segera melupakannya.
namun ada yang
istimewa dari rumah jahit yang satu ini.
selain umurnya yang sudah
panjang, 75 tahun, pelanggannya kebanyakan pejabat negara ini, termasuk
presiden susilo bambang
yudhoyono dan keluarganya.
untuk usaha rumahan, usia 75 tahun merupakan umur panjang.
adalah
memuaskan pelanggan yang menjadi kunci terus bertahannya suatu usaha
rumahan.
apalagi dari tahun ke tahun, model dan selera masyarakat
terhadap pakaian terus berubah.
tentu ini menuntut pengelola rumah
jahit bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan selera pelanggan.
saat ini, generasi ketigalah yang mengelola the beauty tailor.
dari
generasi pertama hingga generasi kedua berakhir, usaha itu bertahan di
kawanan jalan hayam wuruk, jakarta.
tidak ada cabang baru atau berpindah
tempat.
pada generasi ketiga saat ini, mereka baru memikirkan ekspansi usaha
dan upaya untuk meraih pelanggan baru.
untuk cabang pertama, pengelola
membuka di plaza indonesia, jakarta.
"langkah ini menjadi
permulaan ekspansi usaha kami, sekaligus menjadi salah satu cara untuk
mendekatkan diri kepada konsumen," ungkap sang pengelola, norman reggy
di jakarta, kemarin.
mal dipilih karena keinginan mereka untuk mendapatkan pelanggan baru, khususnya kalangan muda.
"anak
muda sekarang kan lebih senang main ke mal.
maka, kami berpikir mal
adalah lokasi yang tepat untuk memopulerkan brand kami kepada anak muda.
karena tak bisa dipungkiri, anak muda sekarang juga suka tampil lebih
rapi dengan setelan jas formal atau kasual," kata dia.
selain norman, generasi ketiga pengelola rumah jahit legendaris di
jakarta itu adalah harris, rachmad, dan nani reggy.
mereka adalah kakak
beradi.
generasi ketiga inilah yang mulai menyadari pentingnya
suatu ikon untuk brand.
bukan hanya tempat trategis dan mengandalkan
kualitas jahitan yang prima sesuai keinginan pelanggannya.
untuk memulai ekspansi dan meraih pelanggan baru dari kalangan
generasi muda, mereka memilih artis rio dewanto sebagai ikon.
menurut
norman, rio adalah pria muda, ganteng, berprestasi dan selalu berbusana
rapi.
"dia memenuhi kreteria menjadi ikon usaha kami," tegas dia.
sebenarnya, layanan yang diberikan the beauty tailor, sama seperti
rumah jahit lain.
menyediakan jasa penjahitan baju pria seperti setelan
jas formal, kemeja, celana, dan jas kasual.
rumah jahit ini juga bisa
menyediakan layanan jahit untuk busana perempuan, namun hanya busana
yang simpel, bukan gaun.
norman menyakinkan, rumah jahit ini selalu mengutamakan kualitas
busana dan jahitan.
untuk mendapatkan kualitas, mereka hanya menggunakan
bahan-bahan dari italia atau kain batik dari pekalongan, jateng.
mereka
tidak berani sembarangan untuk mengerjakan pesanan pelanggan.
terkadang
untuk mendapatkan busana yang benar-benar berkualitas, mereka butuh
waktu lama.
"butuh waktu sekitar satu bulan untuk menjahitnya," kata
norman.
karena itu, bila ada pelanggan yang tergesa-gesa dan ingin cepat
selesai, mereka tidak berani ambil risiko.
mereka memilih menolak
melayaninya atau memberikan solusi dengan tawaran produk jadi yang telah
tersedia.
di rumah jahit itu memang ada berbagai macam busana pria ready to
wear mulai jas, kemeja polos, kemeja batik, jaket, hingga celana
panjang.
"semua busana itu masih bisa di-customized sederhana, seperti
dikecilkan, dipotong tangan, diganti warna kancing, dan lain-lainnya,
tanpa biaya tambahan," katanya.
karena kualitas jahitan yang prima, tak heran kalau rumah jahit ini
jadi langganan pejabat negara dan selebriti seperti presiden susilo
bambang
yudhoyono, agus
yudhoyono, edhie baskoro, mahfud md, rio
dewanto, taufik kiemas, sampai christian bautista.
" pak
yudhoyono sudah
menjadi langganan sebelum menjadi pejabat negara," tegas norman.
busana apa yang menjadi kesukaan
yudhoyono? ternyata dia menyukai busana yang yang berpotongan longgar di badan.
pria
bertubuh tinggi besar ini juga selalu meminta untuk dibuatkan kemeja
yang berlengan panjang dan kancing tertutup (kancing baju ditutupi
lapisan kain lain).
selain itu,
yudhoyono juga suka mengenakan kemeja berkantong bobok
(kantong yang tidak dibuat dengan tambahan kain, tapi disobek dari kain
kemejanya).
sedangkan jas favoritnya adalah yang bersiluet longgar dan
berkancing dua di depan.
norman menambahkan bahwa biasanya pria
kelahiran jawa timur itu memilih warna gelap untuk busana-busananya.
"pak
yudhoyono biasa memesan kemeja polos, kemeja batik untuk busana
kasual dan formal dan setelan jas untuk berdinas," kata norman.
selera
serupa dimiliki ibas yudhooyono.
namun dia banyak memilih warna biru
untuk busananya.
lain dengan agus yang menyenangi kemeja dan celana
dengan siluet yang slim.
postur tubuh agus yang semampai dan agak kekar
membuat dia lebih percaya diri untuk menonjolkan tubuhnya.
untuk warna,
agus menyukai hijau cerah.
"potongan busana yang slim ini memang membuat tubuh mas agus yang atletis menjadi lebih menonjol," ucapnya.
(tribunnews/ugi)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Yudhoyono Suka Busana Longgar"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.