SAMPIT, Rencana pelantikan 600 orang lebih pejabat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang akan dilaksanakan hari ini (2/1), ternyata menjadi perhatian para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kotim. Mereka berharap penempatan pejabat sesuai dengan bidangnya agar bisa bekerja maksimal di bidang masing-masing. Jika asal-asalan atau didasarkan pada kepentingan politis, maka kinerja pemerintahan tidak maksimal dan bisa jadi jurang yang siap mengancam kepala daerah sendiri.
Harapan itu adalah salah satu poin dari beberapa masalah penting lainnya yang mengemuka dalam malam refleksi 2012 yang digelar keluarga besar NU Kabupaten Kotim, Senin(31/12) malam. Malam refleksi tersebut sengaja digelar untuk memberikan catatan-catatan penting yang nantinya diharapkan bermanfaat untuk perbaikan bagi semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
Ketua NU Kotim, HM Thamrin Noor, mengatakan, malam refleksi tersebut untuk menggali kembali perjalanan bangsa, daerah, dan warga NU sendiri selama 2012. Selanjutnya, catatan-catatan itu bisa menjadi bahan evaluasi, terutama NU sendiri dalam menyikapi berbagai gejolak dan permasalahan yang ada. “Yang menjadi tonggak sejarah pada tahun 2012 akan kita jadikan pengalaman untuk perhatian kita kedepan menghadapi tahun 2013,” ungkap Thamrin.
Dalam hal pemerintahan, mantan Wakil Bupati Kotim ini, mengakui ada hal yang membanggakan, namun ada pula masalah yang harus menjadi perhatian serius karena merupakan bentuk keprihatinan yang harus segera dilakukan perbaikan. Sejumlah kinerja yang perlu diperbaiki adalah terkait kurangnya pelayanan terhadap masyarakat, penindakan dalam pembangunan, penegakan hukum yang saat ini dinilai masih lemah, serta belum maksimalnya reformasi birokrasi yang dijalani selama ini. ”Secara kasat mata saja kita bisa melihat,” ungkap Thamrin.
Menurutnya, berbagai prestasi dan kebanggaan yang pernah diraih selama ini bukan menjadi ukuran suatu keberhasilan, karena masih banyak hal lain yang perlu ditata dan dibenahi. Dicontohkannya, selama perjalanan Pemerintah Kabupaten Kotim yang dipimpin pasangan Supian Hadi dan Taufiq Mukri, harus diakui pernah meraih beberapa prestasi, seperti pencapaian piala Adipura, predikat WDP (wajar dengan pengecualian). Namun, ada pula permasalahan yang belum terselesaikan seperti maraknya permasalahan kasus BBM (bahan bakar minyak) dan korupsi.
Soal pelantikan besar-besaran yang akan dilaksanakan hari ini, dia mengaku belum bisa menilai kinerja pejabat sebelumnya karena sebagian belum lama menempati jabatan. Tetapi menurutnya, seorang bupati memang mempunyai wewenang untuk melakukan perombakan pejabat. Terpenting, menurut dia, dalam pelantikan tersebut siapa saja yang duduk nanti, harus sesuai dengan keahliannya. ”Saya berharap satu saja, tempatkan orang yang tepat pada tempat dan pekerjaan yang tepat,” ujarnya.
Ditambahkanya, selama ini banyak pejabat pemerintah ditempatkan pada tempat yang tidak sesuai dengan bidang dan keahlianya. ”Jika hal tersebut terus terjadi, tunggu saja kehancurannya. Pejabat gonta ganti, mereka belum bisa dinilai. Untuk mengembangkan serta memajukan pemerintahan harus benar dipikirkan baik-baik, terkait hal tersebut tadi,” ucapnya.
Dampak penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan keahliannya, sudah banyak terjadi. “Lihat saja sekarang ini banyak pejabat, anggota DPR yang masuk penjara. Karena apa? Ya karena itu tadi, tidak ditempatkan pada tempat yang tepat. Orang yang tidak ahli di pemerintahan ditempatkan di bidang pemerintahan, ya tidak bisa. Menurut mereka (kepala daerah) itu tepat, tapi sebenarnya itu adalah jurang bagi mereka,” pungkasnya. (rm-54)
Sumber : radarsampit.net
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Jangan Gali Jurang Sendiri, Tempatkan Pejabat Sesuai Keahliannya"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.