|
Di Penjara, Pengedar Narkoba Gembleng Napi Jadi Kader Andal |
banjarmasinpost.co.id, surabaya - aset besar
di luar penjara membuat bandar narkoba selalu memikirkan cara pengelolaannya.
pasalnya, salah
didik kader sama dengan mengundang bencana dan kerugian besar.
anton harus menelan pil pahit kala
dijebak seorang polisi yang menyamar pemesan sabu-sabu.
padahal pria itu selama ini
dikenalnya sebagai sopir taksi.
anton pun menganggapnya teman yang baik dan pengertian.
setelah tertangkap anton
dikirim ‘kuliah’
di lapas klas i ma
diun.
pemuda 30 tahun itu
divonis satu tahun penjara.
anton merasa beruntung dengan vonis itu.
"beruntung hakim masih memakai uu narkotika lama.
kalau pakai uu baru, saya minimal kuliah empat tahun," ujarnya sembari tertawa.
di penjara ia malah semakin keranjingan narkoba.
dari penikmat setia putauw, naik kelas ke sabu-sabu.
"
di penjara, lebih mudah mendapatkan sabu ketimbang putauw," tuturnya.
terjerembab semakin jauh
di dunia narkoba, membuat anton semakin
dikenal
di kalangan pemadat.
satu
di antaranya adalah bandar besar.
si bandar meminta anton menja
di kurirnya ketika bebas nanti.
kala itu, masa hukuman anton tersisa tiga bulan saja.
"para bandar ini selalu mencari napi yang dalam waktu dekat bebas.
selain imbalan uang, bandar tersebut akan mensuplai kebutuhan (narkoba) saya.
itu yang membuat saya tertarik," kata anton.
hal senada
diungkapkan sinyo, mantan pecandu narkoba yang pernah menghuni lapas klas i surabaya medaeng.
sinyo memang hanya enam bulan mendekam
di rutan medaeng.
namun, masa tahanan yang singkat, tidak membuat penguasa napi kala itu, almarhum cak rosul, meragukan kesetiaan sinyo.
rosul meminta sinyo menunggunya bebas.
diceritakan sinyo, rosul meminta sinyo untuk menja
di jarum.
jarum adalah istilah untuk informan
di dalam bank bagi para pelaku perampokan nasabah.
di dalam penjara, sinyo benar-benar
diajari bagaimana mengendalikan bisnis yang bisa mendulang uang berlimpah tanpa banyak berkeringat.
namun nasib berkata lain.
beberapa bulan setelah bebas dari medaeng pada 2006, hidup rosul berakhir
di ujung revolver polisi.
sinyo sempat berusaha mencari keberadaan rosul.
"tapi saya dapat kabar,
dia tewas
ditembak.
saya merasa kehilangan karena
dialah yang menjaga saya saat
di medaeng," ujar sinyo.
sistem pengkaderan ini sudah lazim
di dunia penjara.
para bandar narkoba atau pelaku kejahatan lainnya, membutuhkan orang yang bisa
dipercaya untuk menja
di kaki tangan.
mereka memilih mantan napi yang
dikenalnya
di penjara karena faktor kepercayaan.
selain untuk menja
di kurir, tahapan karier mantan napi ini bisa saja sampai ke pengatur
distribusi narkoba.
bahkan kalau kepercayaan bandar itu
dibayar dengan kesetiaan, mantan napi tersebut bisa menja
di penjaga gudang dan aset bandar lainnya.
"bandar itu kan uangnya banyak sekali.
dia sen
diri tidak bisa menikmati.
nah, uang tersebut kan biasa mereka gunakan untuk menghidupi keluarganya secara layak.
nah,
dibutuhkan mantan napi yang
dipercaya untuk mengelola uang itu," ungkap sinyo.
proses pengkaderan ini tidak sederhana.
para bandar biasanya memantau targetnya selama berbulan-bulan.
ada beberapa pertimbangan bandar dalam menentukan calon kaki tangannya.
selain bisa
dipercaya, target harus pecandu narkoba.
para pecandu lebih mudah
dikendalikan karena terus bergantung pada pasokan narkoba dari bandar itu.
setelah bebas, mantan napi biasanya
diberi proyek kecil-kecilan sebagai percobaan.
misalnya, mengantarkan 1 gram sabu.
percobaan awal ini
dilakukan berkali-kali sampai sang bandar merasa yakin untuk tugas yang lebih besar.
sukses tugas akan
diiringi bertambahnya kepercayaan yang
ditandai dengan besarnya kiriman.
dari paket kecil-kecilan 5 gram, 10 gram sampai 0,5 ons.
prosesnya sama,
dilakukan berulang-ulang.
"kalau sudah bisa
dipegang, bandar memberikan tugas untuk kirim 1 ons sabu," kata anton.
model ini memang mengandung spekulasi.
kurir bisa saja melarikan barang milik bandar karena tidak ada risiko
di pihak kurir.
antara kurir dan bandar, kadang tidak saling mengetahui alamat.
namun, meskipun spekulatif, bandar mendapatkan lebih banyak keuntungan.
terkait    #kurir narkoba
baca juga
berawal dari chating, wni
diperdaya ja
di kurir narkoba
e
ditor: e
dinayanti
sumber: tribunnews
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Di Penjara, Pengedar Narkoba Gembleng Napi Jadi Kader Andal"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.