|
Derita Rohingya, Derita Kita |
sebanyak 68 warga myanmar dari etnis rohingya terdampar di pantai kawasan aceh jaya, sabtu (27/7) sekitar pukul 23.
40 wib, karena boat yang mereka tumpangi rusak kompasnya saat berlayar.
dalam tahun 2013, ini peristiwa keempat etnis rohingya terdampar di perairan aceh.
berdasarkan pengakuan seorang migran rohingya yang bisa berbahaya melayu, boat mereka tiba-tiba kehilangan arah karena kompasnya rusak saat dalam perjalanan dari malaysia menuju australia.
tanpa mereka sadari boat itu diseret arus ke wilayah perairan aceh dan akhirnya terdampar di pantai aceh jaya.
terlepas dari aturan keimigrasian negara kita maupun internasional, yang jelas sebagai sesama muslim kita harus memperlakukan mereka sebagai saudara.
apalagi ini bulan ramadhan, maka hati kita pasti akan tersentuh untuk memberi bantuan kebutuhan mereka sahur dan berbuka puasa.
lalu, masih banyak di antara kita yang bertanya, mengapa muslim rohingya itu melarikan diri dari negaranya dengan nekat mempertaruhkan nyawa? untuk menjawab pertanyaan itu, berikut kutipan satu laporan paling emosional yang pernah disampaikan seorang aktivis kemanusiaan muslim.
dalam laporan yang dilengkapi foto-foto, si aktivis secara emosional berusaha menyentuh hati kita semua.
ia memulai dengan kata-kata pembuka sebagai berikut.
“pembantaian muslim myanmar kian menggila.
mengapa kita diam? di myanmar sana warga muslim kian ditindas.
dianiaya tanpa belas kasihan kemanusiaan.
lalu, seorang aktivis muslim burma lainnya, dalam satu wawancara dengan stasiun tv al-arabiya akhir 2012 menyebutkan, milisi ekstrim burma, membakar lebih dari 20 desa muslim dan 1.
600 rumah umat islam.
ribuan muslimin terpaksa meninggalkan desa-desa mereka untuk menyelamatkan diri.
aparat keamanan burma sendiri mendiamkan saja pembantaian oleh etnis mayoritas terhadap etnis minoritas muslim tersebut.
padahal pembakaran, pembantaian dan penculikan terhadap etnis muslim rohingya telah mendapat liputan media massa internasional dan dikonsumsi masyarakat dunia selama bertahun-tahun.
nashr melaporkan bahwa penduduk etnis muslim rohingya dipaksa untuk melarikan diri dari ladang pembantaian di burma.
mereka terpaksa mengungsi ke negara-negara lain dengan pelayaran perahu-perahu tradisional.
tapi, mereka kemudian dipulangkan kembali ke myanmar, kecuali beberapa di antaranya yang sempat kabur dari pengawasan imigrasi negara-negara tempat mereka sempat mendarat, seperti bangladesh, indonesia, dan lain-lain.
di akhir laporannya, si aktivis tadi menyerukan, “kaum muslimin di seluruh dunia wajib mengulurkan bantuan untuk mereka (muslim rohongya) secepat mungkin.
”tahun lalu, ketua pmi jusuf kalla berhasil menerobos masuk ke myanmar untuk melihat nasib etnis rohingya yang terlunta-lunta dan menimbulkan bencana kemanusiaan.
usaha jk itu bukan saja untuk melihat bencana kemanusiaan, tetapi juga untuk mendesak myanmar --yang kini telah memutuskan menempuh jalur demokrasi-- supaya hak asasi manusia menjadi komponen terpenting dalam menyikapi masalah rohingya ini.
(*)
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Derita Rohingya, Derita Kita"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.