buku merupakan karya pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
dan buku merupakan jendela ilmu pengetahuan, karena melalui membaca buku lah kita mendapat banyak pengetahuan dan ilmu.
namun, sejauh ini mungkin banyak yang terlewatkan atau bahkan sama sekali tidak tahu jika pemerintah menetapkan setiap 17 mei sebagai hari buku nasional.
dan, 17 mei 2013 merupakan hari buku nasional ke-33 yang diperingati.
sebab, sejak dicanangkan pada 1980, setiap tanggal 17 mei diperingati sebagai hari buku nasional.
ini bertepatan dengan peresmian perpustakaan nasional di jakarta.
lantas sejauh mana peran pemerintah dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk lebih giat membaca? sepertinya memang sudah bisa dikatakan ke arah yang lebih baik.
memang kalau bicara perpustakaan kini dengan mudah ditemui, baik di perkotaan maupun di daerah pelosok sekalipun.
namun, masih ada hal yang memprihatinkan bila kita bicara soal buku bagi kemajuan pendidikan di indonesia, khususnya di daerah kita.
betapa tidak, buku yang semestinya bisa dengan mudah didapat oleh para pelajar dari tingkat sd sampai sma justru menjadi barang yang mahal.
tidak semua pelajar bisa mendapatkan buku untuk menunjang kenyamanan mereka belajar.
setiap semester baru, orangtua murid harus membeli bu,ku paket baru yang jumlahnya tidak sedikit.
meski pemerintah sudah menggelontorkan dana berbentuk bantuan operasional sekolah (bos) yang bisa digunakan untuk membeli buku paket pelajaran, namun tetap saja orangtua murid harus mengeluarkan uang lebih.
bahkan, pernah terjadi, kemampuan sebuah penerbit mendekati dan meyakinkan kelompok kepala sekolah untuk menggunakan buku terbitannya di sekolah akan berbuah manis bagi para kepala sekolah.
ada bonus yang menanti mereka.
misalkan diajak jalan-jalan ke luar daerah.
melihat kondisi susah dan mahalnya mendapatkan buku sekarang ini, pikiran sebagian orangtua mungkin melayang saat masa-masa bersekolah dulu.
saat itu, setiap buku paket pelajaran dengan mudahnya didapat, bisa dipinjam di sekolah maupun di pasar dengan harga terjangkau.
enaknya lagi, setiap buku paket yang dibeli itu hanya sekali saja dibeli.
buku tersebut bisa diwariskan kepada adik kandung ataupun adik kelas.
itu karena buku paket yang digunakan setiap tahunnya sama aias tidak pernah berganti.
baik materi maupun percetakan.
kalau sekarang? setiap buku paket yang dibeli oleh seorang pelajar dipastikan tidak akan bisa dipakai lagi pada tahun berikutnya oleh adik kelasnya.
adik kelas harus beli buku paket lagi, dengan materi yang berbeda dan percetakan yang berbeda pula.
lalu, meski perpustakaan dapat dengan mudah ditemukan di hampir setiap pelosok, namun tetaplah tidak bisa banyak membantu orangtua murid yang setiap tahunnya harus membeli buku paket.
momen hari buku nasional mudah-mudahan tidak dilewatkan secarfa seremoni saja.
namun, ada aksi dari pemerintah agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan buku pelajaran dan buku yang bisa menambah ilmu pengetahuan mereka.
bagaimana pun, pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam memudahkan anaik didik kita memperoleh buku untuk masa depannya yang lebih cerah.
tidak seperti sekarang, di mana buku pelajaran hanya bisa didapat pelajar yang berasal dari keluarga berkantung tebal.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Memaknai Hari Buku Nasional"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.