|
Massa Nekat Sandera 5 Mandor |
banjarmasinpost.co.id, marabahan - tiga peleton pasukan brimob dan sabhara polda kalsel, hingga
malam tadi masih menjaga kawasan pt agri bumi sentosa (abs) di barambai,
barito kuala (batola).
pengamanan itu dilakukan pascakerusuhan
yang terjadi empat hari lalu.
saat menggelar aksi, warga nekat
menyandera lima mandor perusahaan tersebut.
"situasi sudah
kondusif tetapi kami tetap melakukan pengamanan dibantu anggota dari
kodim dan koramil," kata kapolres batola akbp hendro wahyudin, jumat
(3/5).
aksi
massa dipicu sengketa lahan perkebunan kelapa sawit
antara warga sekitar dengan perusahaan tersebut.
puluhan warga yang
merasa memiliki lahan, meminta ganti lahan seluas 240 hektare dengan
harga rp 40 juta sampai rp 60 juta per hektare.
"sebelumnya warga
meminta ganti rugi rp 20 juta per hektare," kata
bupati batola, h hasanuddin murad.
beberapa kali digelar
pertemuan, tidak kunjung ditemukan titik temu soal besaran ganti rugi.
permasalahan lain muncul, yakni tentang kepemilikan sertifikat dan surat
keterangan tanah (skt) lahan yang dimiliki warga.
hasanuddin
menegaskan lahan sengketa itu berada di wilayah batola -berjarak sekitar
empat kilometer dari perbatasan kalsel dan kalteng- namun sertifikat
dan skt yang dimiliki warga dikeluarkan badan pertanahan nasional (bpn)
dan kepala desa wilayah kapuas.
oleh karena itu pemkab batola
meminta penjelasan resmi dari bpn kapuas.
dan, selama menunggu jawaban
tertulis itu, pt abs diminta menunda pemberian ganti rugi ke warga.
"lahan yang diklaim warga itu dulunya milik negara, berupa hutan galam,"
tegas hasanuddin.
sebaliknya, warga bersikeras perusahaan segera
memberi ganti rugi sesuai harag versi mereka.
karena tidak kunjung
disanggupi,
massa terpantik emosinya.
mereka
berusaha menyegel perusahaan dan menyandera lima mandor.
upaya
pembebasan pun dilakukan personel polres batola.
meski sempat mendapat
perlawanan, upaya itu berhasil tanpa disertai letupan senjata api.
polisi
pun menangkap 22 orang yang tiga di antaranya mengaku anggota lsm
(lembaga swadaya masyarakat) yang memfasilitasi dan mengadvokasi warga.
dari
22 orang tersebut, sebanyak 14 orang yang telah dijadikan tersangka
dikirim ke polda kalsel.
sementata sisanya -termasuk 3 anggota lsm-
masih ditahan di mapolres batola.
"mereka akan kami lepas, karena belum terbukti melakukan tindakan hukum," kata hendro.
sementara,warga
yang dibawa ke polda dituding melakukan pelanggaran hukum berupa
merampas kemerdekaan orang lain serta membawa senjata tajam seperti
parang, pisau, keris dan tombak.
"kami memang mengerahkan ratusan
personel, tetapi tetap mengedepankan tindakan persuasif dan humanis.
kami mengajak
mereka berdialog.
akhirnya, lima mandor dapat kami evakuasi dalam
kondisi baik," ucap hendro yang memimpin langsung upaya pembebasan
tersebut.
dandim marabahan letkol rudy kasiman menegaskan siap
mendukung langkah kepolisian untuk menjaga ketertiban di batola.
jika
eskalasi kembali memanas, dia menyatakan segera menerjukan personelnya.
adapun
tiga aktivis lsm yang ikut ditangkap adalah ngajiono, acut dan taufik.
saat ditemui, mengatakan kedatangan mereka justru bertujuan meredam
emosi warga.
"kami berusaha memfasilitasi pertemuan antara warga dan
wakil perusahaan agar tidak terjadi bentrokan tetapi justru ikut
ditangkap," kata ngajiono.
hingga semalam, pengelola pt abs belum
bisa dikonfirmasi.
beberapa kali dihubungi, humas perusahaan itu,
anton tidak mengangkat ponselnya.
saat dihubungi, direktur
kriminal umum polda kalsel, kombes mustar manurung mengatakan ada 15
warga batola dan kapuas yang ditahan di
polda.
"mereka melakukan penyanderaan dan membawa senjata tajam saat
melakukan aksi.
awalnya mereka menyandera satu orang tetapi kemudian
menyandera empat karyawan lain.
penyanderaan dilakukan sejak selasa
(31/4)," ujar mustar.
(arl/don)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Massa Nekat Sandera 5 Mandor"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.