|
Kado Pahit Kopassus |
belum 'selemparan batu' kita dibuat bangga oleh kopassus.
discovery channel military menobatkan satuan elite tni angkatan darat (ad) itu sebagai kesatuan militer terbaik ketiga dunia setelah sas milik militer inggris dan mossad dari israel.
suatu prestasi luar biasa.
layak diacungi dua jempol ke atas.
saat itu banyak kalangan menyebut pengakuan internasil itu adalah
kado manis bagi kopassus yang bakal berulang tahun pada 16 april 2013 mendatang.
satuan itu mendulang banyak sanjung dan puji.
harapan besar pun dibebankan ke pundak mereka.
namun, sanjung dan puji itu bak kaca pecah pada kamis, 4 april 2013.
pengumuman hasil kerja tim investigasi tni atas kasus penyerangan dan pembunuhan yang dilakukan kelompok bersenjata api di lapas iib cebongan, sleman, diy, pada hari itu ibarat palu godam yang memecahkan semua itu.
penegasan adanya 11 personel kopassus yang terlibat dalam penyerangan dan pembunuhan di lapas itu sekaligus memahitkan
kado ulang tahun.
terlepas aksi itu didasari jiwa korsa dan membela kehormatan kesatuan dan institusi, tindakan main hakim sendiri tidaklah bisa dibenarkan.
terlepas target mereka diduga anggota kelompok preman yang kerap meresahkan masyarakat, sangatlah sulit untuk membenarkan aksi para prajurit itu.
senjata api yang dibekalkan negara kepada mereka tidaklah semestinya digunakan secara sembarangan untuk 'mencabut' nyawa.
publik tidaklah terlalu terkejut ketika tim investigasi menyatakan personel grup ii kopassus --satuan ini terdiri atas lima satuan dengan markas berbeda daerah-- karang menjangan kartasura, jateng, sebagai pelaku penyerangan dan pembunuhan di lapas.
banyak indikasi yang langsung mencuat usai kejadian itu, bahwa personel kopassus terlibat.
yang menjadi pertanyaan adalah pernyataan berapi-api pangdam iv diponegoro mayjen hardiono saroso.
di mana-mana dia mengatakan sudah mengecek ke lapangan dan menjamin tidak ada personel tni ad yang terlibat.
dia pun menyatakan tidak ada personel yang keluar dari markas saat kejadian itu.
kini, bantahan dan jaminan itu bak embusan angin.
tetapi bisa pula menjadi bumerang.
boleh saja ksad jenderal pramono edhie wibowo menyatakan ucapan hardiono bisa dimaklumi karena situasi 'chaos' saat itu.
bukankah akan lebih baik dan arif jika sang panglima itu meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan.
sikap hardiono bak mengingatkan kita pada jenderal-jenderal tni, juga para elite negara ini, yang terkesan tidak mau disalahkan atau disudutkan.
bagi mereka, salah atau benar, harus dianggap benar.
nasi telah menjadi bubur.
palu godam buat kopassus tak hanya dari tim investigasi, tetapi juga dari hardiono.
sikap dia membikin masyarakat 'mual'.
seharusnya sebagai pemimpin, dia memakai 'kacamata kuda' dan terus membudayakan perilaku abs (asal bapak senang).
pelaku aksi keji di lapas ii b cebongan telah terungkap.
apresiasi sepatutnya diberikan ke tni ad yang secara transparan mengungkap kasus itu.
kini publik juga berharap proses persidangan militer terhadap para prajurit digelar secara transparan, tidak seperti yang selama ini terjadi.
harapan lain, persidangan militer itu bisa mengungkap akar masalahnya.
tidak berhenti pada sanksi untuk para prajurit yang secara ksatria mengakui tindakannya.
ungkap juga kemungkinan keterlibatan atasan mereka karena bagi masyarakat awam, sangatlah aneh pergerakan pasukan bersenjata tidak terdeteksi oleh pimpinan di institusi yang menndasarkan pada 'komando' itu.
masyarakat berhak mengetahuinya karena aksi mereka juga seperti preman yang meresahkan.
nama baik, kewibawaan, dan jiwa korsa institusi memang harus terus dijaga, tetapi akanlah tidak menjadi kebaikan jika dijadikan sebagai alasan untuk 'memerangi' rakyat.
semoga
kado pahit ini tidak mencederai mentalitas personel kopassus, tetapi justru harus dijadikan cambuk untuk memperbaiki diri.
keharuman satuan kopassus tidak boleh luntur meski ada personelnya yang mencederai.
yakinlah, rakyat masih mencintai kopassus.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Kado Pahit Kopassus"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.