 |
Korupsi, Cendol dan Kerupuk |
jika anda melihat wajahnya, mungkin anda akan teringat pada lagu ebiet g ade, titip rindu buat ayah.
lagu yang dirilis pada 1980 itu, terasa mewakili sosok pria yang satu ini.
ia seorang tukang sampah.
setiap sore, tak peduli panas ataupun hujan, dia tekun mengumpulkan sampah-sampah di sekitar kampung kami, dengan sebuah gerobak kayu yang ditarik kedua tangannya.
"kau tampak tua dan lelah.
keringat mengucur deras.
namun kau tetap tabah.
meski napasmu kadang tersengal.
memikul beban yang makin sarat, kau tetap bertahan.
"yang lebih mengesankan lagi bagi kami sekeluarga adalah, dia tidak rutin menagih upahnya ke rumah-rumah setiap bulan.
dia juga sama sekali tidak menetapkan tarif.
dia hanya menunjukkan kerja yang tekun dan sungguh-sungguh.
soal bayaran, terserah keikhlasan 'tuan' rumah.
"engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini.
keriput tulang pipimu gambaran, perjuangan.
"terus terang, kami tidak mengetahui nama dia yang sebenarnya.
kami biasa memanggilnya 'kai' (kakek) saja, karena ia kelihatan tua.
padahal, sangat mungkin usianya masih relatif muda.
namun karena kerja keras yang telah lama menderanya, penampilannya tampak lebih tua.
"di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa.
benturan dan hempasan terpahat di keningmu.
"kalau kita renungkan sosok pria ini, lalu membandingkannya dengan para pengemis, peminta-minta sumbangan palsu, hingga para koruptor berdasi, kita mungkin merasakan suatu ironi yang pahit.
ada manusia bersahaja, yang rela membanting tulang demi sejumput rezeki yang halal.
tetapi ada pula manusia licik, yang pandai menipu, demi menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya.
akhir-akhir ini, media memberitakan betapa banyak kekayaan yang disita kpk dari orang-orang yang tersangkut kasus
korupsi.
misalnya, nilai aset irjen polisi djoko susilo yang disita mencapai rp 100 miliar, terdiri atas sejumlah rumah, tanah, mobil dan lain-lain.
lebih banyak lagi aset yang disita dari m nazarudin, mantan bendahara umum partai demokrat, yang nilainya mencapai rp 400 miliar.
itu baru dua contoh dari
korupsi kelas kakap.
kalau semua harta koruptor di indonesia disita, pastilah nilainya beratus bahkan beribu kali lipat dari yang dimiliki dua orang tersebut.
menurut berita investigasi 3.
60 di metro tv, kerugian negara akibat
korupsi selama ini mencapai rp 168,19 triliun.
ini baru kasus-kasus yang diperkarakan.
sangat mungkin,
korupsi yang tak ketahuan, jumlahnya lebih besar lagi.
padahal, meski sudah disediakan anggaran ratusan miliar dari apbn untuk penanganan kasus-kasus
korupsi, uang negara yang berhasil diselamatkan tetap sedikit.
dari rp 168,19 triliun itu, yang kembali hanya rp 15 triliun.
berarti, rp 153,19 triliun tidak kembali.
karena itu, setelah menjalani hukuman penjara (yang kadang disulap menjadi kamar hotel berbintang), para koruptor itu tetap kaya.
sekarang, jika kita berandai-andai, apa yang bisa dilakukan dengan uang rp 153 triliun itu? tentu sangat banyak.
kita bisa memberi beasiswa kepada anak-anak fakir miskin.
kita bisa membangun jalan, jembatan, taman, gedung perkantoran, sekolah, universitas, pasar dan seterusnya.
kita bisa menyediakan armada transportasi publik yang nyaman.
dan masih banyak lagi.
tetapi, bagaimanakah jika uang sebanyak itu kita belikan cendol dan kerupuk? andai semua cendol dan kerupuk di indonesia kita borong, mungkin uang itu masih ada sisanya.
lalu, bagaimanakah pula mengangkut semuanya.
kalau pakai truk kontainer, kira-kira berapa ribu buah truk yang diperlukan? lagi pula, untuk apa membeli cendol dan kerupuk sebanyak itu?padahal, kalau kita cermati, para koruptor juga menghabiskan uang untuk kepentingan sempit dan terbatas.
mereka membeli banyak aset bukan untuk dinikmati publik, tetapi untuk diri dan keluarga mereka saja.
selain itu, tak lupa membeli 'kerupuk' isteri muda, dan 'cendol' mobil mewah.
lantas, mana bagian untuk orang-orang baik dan tulus seperti pak tua si tukang sampah itu? (*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Korupsi, Cendol dan Kerupuk"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.