|
Petani Bawang Kalteng Tak Nikmati Harga Tinggi Karena Gagal Panen |
banjarmasinpost.co.id, palangkaraya - meski harga bawang merah di palangkaraya, kalimantan tengah melambung,
petani tak bisa menikmati kondisi itu.
tingginya curah hujan beberapa bulan terakhir membuat bawang menjadi busuk sehingga mereka gagal panen.
samidi (50),
petani di kelurahan kalampangan, kecamatan sabangau, kamis (28/3/2013), mengatakan, harga bawang yang dibeli pengumpul dari
petani mencapai puncaknya pada pertengahan maret 2013 atau mencapai rp 40.
000 per kilogram (kg).
harga itu mulai naik sejak awal maret 2013.
"harga bawang sebelumnya hanya rp 20.
000 per kg.
sementara di pasar, kenaikan harga itu dari rp 40.
000 per kg menjadi rp 80.
000 per kg," ujarnya.
akan tetapi, samidi tak bisa menikmati kenaikan harga karena bawang menjadi busuk.
ia menanam bawang pada februari 2013.
"bagian daun tumbuh dengan baik namun tidak demikian dengan umbi.
tak ada bawang yang bisa dipanen.
habis.
semua busuk," papar samidi.
bahkan, sekadar untuk bibit pun tak ada bawang yang tersisa.
kondisi itu disebabkan curah hujan yang tinggi sejak januari lalu.
samidi tidak berani langsung menanam bawang, dan akan menunggu hingga mei atau juni mendatang ketika curah hujan menurun.
sambil menunggu, ia menanam komoditas lain.
samidi menanam bawang di lahan seluas setengah hektar.
jika panen lancar, ia mendapatkan sekitar lima ton bawang.
sarbini (48),
petani di desa sei gohong, kecamatan bukit batu, mengatakan, tanaman bawang merahnya busuk karena hujan deras turun hampir setiap malam, umbinya busuk.
tanaman tak bisa tumbuh normal.
"kalau lancar saya bisa memanen bawang sebanyak 4-5 kuintal," ujarnya.
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Petani Bawang Kalteng Tak Nikmati Harga Tinggi Karena Gagal Panen"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.