jumadi/bpost online
Jahrah, berumur setahun penderita benjolan di pinggang, bersama ibunya Mariam (32) ditemani Ketua RT17, Maslan Karti di rumahnya
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS-Jahrah, anak bungsu dari dua bersaudara, sejak usia lima bulan pasca kelahirannya, bocah perempuan yang kini berumur satu tahun, menderita benjolan di bagian pinggangnya.
Benjolan itu kini semakin membesar. Jahrah dari pasangan Samsul (35) dan Mariam (32), warga Jalan Trans Kalimantan, Desa Handel Baras RT 17, Kelurahan Selat Hulu Kapuas Kalteng, kini harus merasakan sakit akibat penyakit yang diderita anaknya.
Penuturan Mariam kepada wartawan, Kelahiran Jahrah satu tahun yang lalu terbilang normal seperti anak bayi kebanyakan, namun lima bulan kemudian tampak benjolan pada bagian pinggangnya.
"Benjolan itu terdapat di bawah ari-ari, akibat benjolan yang dirasaknnya Jahrah, anak tersebut sering mengeluh kesakitan dan dia selalu menangis,”jelas Mariam yang ditemui di rumahnya, di dampingi Ketua RT17, Maslan Karti yang ditemui, Minggu (9/12/2012).
Dikatakan Mariam, dirinya tidak ingin Jahrah selalu menangis karena mengeluh sakit dengan berbekal selembar Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan RT setempat, Jahrah dibawa ke RSUD dr Soemarno Kualakapuas.
Saat dilakukan pemeriksaan di RSUD Kualaapuas, Jahrah divonis dokter penyakit getah bening,”Setelah beberapa hari di rawat di RSUD Kualakapuas, Jahrah menjalani oprasi di bagian ari-ari. Beberapa hari kemudian usai menjalani perawatan, Jahrah dibawa pulang, saat itu sempat dititipkan pesan jika diduga penyakitnya cukup ganas, sebaiknya dibawa ke salah satu rumah sakit di Banjarmasin.
Tetapi dengan keterbatasan dana sehingga tidak pernah dilakukan pemeriksaan ke rumah sakit di Banjarmasin.“Lima bulan pasca operasi, muka, lengan dan bagian pinggang Jahrah dihinggapi penyakit yang sampai saat ini masih belum diketahui jenis penyakit apa.
Namun yang tampak di bagian tersebut semuanya hampir melepuh dan parahnya di bagian kepala juga tumbuh beberapa benjolan, saat ini salah satu mata anak kami tidak bisa dibuka akibat pembengkakan,” jelas Mariam tampak sedih.
"Kami sebagai orangtua tidak mempunyai pekerjaan tetap dan dia hanya bisa berharap semoga ada pertolongan dari para dermawan atau bantuan pengobatan melalui SKTM di teruskan dengan Jamkesda guna pengobatan rumah sakit diBanjarmasin.
Sementara itu Ketua RT 17 Desa Handel Baras tak bisa berbuat banyak. Kami berharap semoga Pemerintah Daerah Kapuas dapat membantu guna pengobatan warganya yang memang kondisi ekonominya tergolong masyarakat tidak mampu,”kata Maslan Karti.
Sumber: tribunews.com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Jahrah, Bocah Asal Kapuas Terus Keluhkan Benjolan di Pinggang"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.