SAMPIT, Angkutan penumpang dipastikan meningkat seiring libur panjang Natal dan tahun baru ini. Namun para sopir diingatkan tidak memaksakan diri membawa penumpang, apalagi jika sedang menderita hipertensi, pasalnya bisa saja berdampak buruk, seperti terkena serangan stroke mendadak saat menyetir.
Masalah yang terkadang dianggap sepele ini diharapkan benar-benar diperhatikan para sopir. Mengingat dampak penyakit tekanan darah atau denyut jantung yang lebih tinggi dari kondisi normal karena penyempitan pembuluh darah atau gangguan lainnya itu, tidak hanya mengancam keselamatan sang sopir, tetapi juga para penumpang yang ikut mobil atau bus yang sedang dikemudikannya.
Untuk mencegah hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan para sopir dengan menyisir para sopir yang mangkal di terminal maupun travel pada Jumat(21/12) hingga Sabtu(22/12). Hasilnya, 31 sopir dinyatakan menderita hipertensi dan direkomendasikan dilarang mengangkut penumpang hingga kondisinya kesehatannya stabil.
“Pemeriksaan ini penting guna menjaga keselamatan penumpang, agar lebih terjamin dengan kondisi fisik dan kesehatan sopir yang baik,” ungkap Kepala Dinkes Kotim, Faisal Novendra Cahyanto, saat ditemui di Terminal Patih Rumbih, Jumat (21/12) malam.
Menurutnya, hal yang perlu diwaspadai dan dicegah adalah sopir yang menderita hipertensi. Hipertensi yang diderita sopir bisa menyebabkan sopir mengalami stroke saat menyetir. Hal itulah yang bisa membahayakan keselamatan nyawa para penumpang, sehingga harus dicegah dengan cara melarang sopir tersebut menyetir sementara waktu hingga kondisinya kesehatannya stabil.
Dijelaskannya, dari pemeriksaan keseharan terhadap 56 orang sopir, sebanyak 31 orang diantaranya menderita hipertensi. “Bagi mereka yang mengalami hipertensi, kita akan tegaskan untuk tidak membawa kendaraan,” ungkap Faisal.
Untuk melarang para pengemudi yang mengalami hipertensi tersebut untuk tidak mengemudi, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Kotim dan Polres Kotim. Sopir yang menderita hipertensi tersebut diminta beristirahat dan diganti dengan sopir cadangan.
Selain pemeriksaan kondisi kesehatan, Dinkes juga melakukan pengecekan terhadap 56 orang sopir tersebut, yakni tes alkohol dan narkoba. ”Dari cek tersebut tidak ada para sopir yang mengunsumsi obat-obatan dan alkohol,” ungkapnya.
Terang Faisal juga, kegiatan yang dilakukan rutin setiap menjelang arus mudik hari besar keagamaan ini akan terus ditingkatkan, untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat, pada arus mudik tersebut rawan tingkat kecelakaan cukup tinggi, diantaranya akibat kurangnya kewaspadaan dari para sopir. (rm-54)
Sumber : radarsampit.net
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Awas, Sopir Bisa Stroke, Mendadak 31 Sopir Menderita Hipertensi"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.