YOGYAKARTA - Tidak hanya mengerahkan ratusan orang tim SAR gabungan juga menggunakan dua unit drone (pesawat mini tanpa awak) untuk menemukan keberadaan seorang pendaki Eri Yunanto (21) mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta yang terjatuh ke kawah Gunung Merapi Yogyakarta. Namun kondisi cuaca berkabut menghambat proses pencarian.
Kepala Riset Taman Nasional Gunung Merapi Suwiknya mengatakan kondisi cuaca di puncak tidak menentu. Kecepatan angin juga cukup kencang. “Belum lagi kemungkinan adanya gas beracun di dalam kawah” ucap dia Minggu (17/5).
Komandan SAR DIY Brotoseno menambahkan salah satu drone sudah dapat memantau objek di dasar kawah yang diduga kuat Eri. “Dia tegak lurus di bawah jalur puncak. Kami sedang membuat jalur rintisan dan safety line. Kondisi korban belum bisa kami pastikan karena tim SAR belum bisa sampai di titik koordinat korban” katanya.
Seberapa besar kemungkinan Eri selamat? “Kami tidak mau berspekulasi. Tetapi jatuh ke kawah dengan kedalaman antara 100 meter hingga 300 meter pasti sangat parah. Kecuali jika ada kemujikzatan” kata Komandan Tim Reaksi Cepat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Yogyakarta Pristiawan.
Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak Senin (18/5/2015) atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id