|
Sarat Muatan Politis |
SAMPIT – Beredarnya kabar bahwa dirinya menikahi seorang gadis asal Martapura, Kalimantan Selatan, tak membuat Bupati Kotim Supian Hadi panik. Dengan tegas dia membantah isu bernuansa politis itu dan akan menggugat pihak-pihak yang berupaya mencemarkan nama baiknya melalui kabar tak jelas tersebut.
Bupati termuda di Kalteng itu menyebut isu tersebut adalah serangan politik terhadap dirinya menjelang kontestasi Pemilihan Bupati Kotim 2015. “Itu adalah salah satu bentuk kampanye hitam pada tahun politik ini,” sebut dia, kemarin.
Supian sedang mempertimbangkan rencana gugatan kepada para pembuat dan penyebar isu. Sumber dari berita dan foto yang santer beredar belakangan ini memang belum jelas. Tetapi Supian yakin akan menemukannya.
Berita yang beredar tersebut dinilai Supian terkesan dipaksakan. Sebab, narasumber tak jelas. Tak ada juga upaya konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, terutama dirinya. Sebab itu, dia akan menggugat melalui pengacara dan meminta media yang telah memuat berita itu untuk membuat permintaan maaf.
“Itu sangat merugikan saya secara pribadi sebagai bupati, serta keluarga dan nama besar orangtua kami,” tegas dia.
Saat ini, Supian mengaku tak sempat memikirkan soal pernikahan. Dia hanya ingin fokus membangun Kotim menjadi lebih maju. Selain itu, dia juga masih serius menggalang kekuatan untuk kembali mencalonkan diri pada Pilbup tahun depan.
“Saya masih fokus membangun Kotim,” tegas dia, sekali lagi.
Diketahui, belakangan beredar foto Supian bersama seorang gadis yang disebut dengan inisial Wd. Gadis itu disebut sebagai mahasiswa di Akbid Korpri Martapura. Namun belum ada penjelasan dari civitas akademika Akbid Korpri tentang hal itu.
Soal foto tersebut, Supian memberi sedikit klarifikasi. Gadis di foto bersama dirinya itu adalah Winda, sepupunya. Ayah Winda dan ayah Supian adalah kakak beradik. Menurut Supian, foto tersebut dijepret pada momen MTQ Tingkat Kalteng di Sampit beberapa waktu lalu. Winda datang ke Sampit lantaran mengidolakan grup band Gigi yang tampil pada penutupan MTQ.
Yang menjepret momen tersebut adalah ajudan Supian, di Rumah Jabatan Bupati Kotim, di Jalan Ahmad Yani, Sampit. Selain Winda, banyak orang lain yang juga turut berfoto dengan Supian pada momen itu, termasuk para ajudan sendiri. Bahkan, Mody, putri pertama Supian, juga berpose bersama Winda.
Mody dan Winda lebih akrab karena memang mereka seumuran. “Silakan cek foto saya saat MTQ lalu untuk membandingkan pakaian yang saya kenakan,” ujar Supian memastikan.
Pada foto tersebut, Supian mengenakan setelan jas hitam dengan pin Bupati di dada kiri. “Apa orang kalau nikah harus pakai pin Bupati di dada kiri?” sergah dia.
Untuk lebih memastikan lagi, kata Supian, silakan mengecek langsung ke kediaman Winda di Binuang, Kalsel. Saat kecil, Supian kerap berlibur ke Binuang, mengunjungi kakeknya. Teman masa kanak-kanaknya pun masih banyak di sana, bahkan ada yang sudah menjadi pengusaha.
Di Binuang, kakek Supian, yang juga kakek Winda, berdiam di daerah Transad Blok M. Kakek mereka dikenal dengan nama H Anang Lima. Ayah Supian, yang merupakan anak pertama H Anang Lima, bernama H Badaruddin. Ayah Winda adalah H Suherman, yang merupakan adik Badarudin.
“Silakan cek juga di instansi terkait seperti polisi, inspektorat, dan lain-lain,” sambung dia.
Dia kembali menegaskan bahwa ini semata isu yang dipolitisasi untuk kepentingan pencemaran nama baik dirinya sebagai Bupati Kotim. “Nuansa politiknya kental sekali,” pungkas dia. (*/dwi)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Sarat Muatan Politis"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.