|
Tono Nekad Jadi Pocong untuk Biaya Persalinan Istrinya |
, BOGOR - Sosok ”pocong” menarik perhatian lalu lalang manusia di trotoar depan Plaza Kapten Muslihat, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (5/8/2014).Sosok itu adalah seorang lelaki bernama Tono Suhartono (30). Tono mengaku datang dari Bandung, ibu kota Jawa Barat, sekitar 180 kilometer di tenggara Kota Bogor.Tono merias wajahnya dengan bedak putih yang tebal. Seputar mata dan mulut dihitamkan, mungkin untuk kesan seram bagaikan wajah mayat.Tono mengenakan kain kafan yang di ujung kepala dan ujung kaki diikat, persis seperti pocong.Tono diam berdiri. Di sampingnya ada kardus bertuliskan ”poto bareng pocong manusia” yang sejatinya permintaan sumbangan uang.Siapa pun boleh berfoto dengan dirinya, tetapi diharapkan memberikan uang. Yang dilakukan Tono tidak lain seperti mengamen atau mengemis.Para pejalan ada yang kaget, kurang simpati, bersimpati, takut, atau tertawa melihat aksi Tono. Yang bersimpati menyempatkan diri berfoto dan memberikan uang seikhlasnya.Tono, yang tinggal di Kebon Jati, Kota Bandung, menyatakan nekat ”mengemis” sebagai pocong untuk mengumpulkan uang yang akan digunakan sebagai biaya persalinan istrinya, Siska (25).Siska saat ini sedang mengandung anak pertama mereka. Usia kandungan sudah delapan bulan. Tono, yang bekerja serabutan di Kota Kembang, merasa bingung karena waktu persalinan sudah dekat sedangkan biaya yang dibutuhkan belum terkumpul.Si Manusia Pocong ini menyatakan baru seminggu datang di Kota Bogor. Saat ia ”bekerja”, sang istri ditinggal di kediaman mertuanya yang bekerja sebagai pemulung di Cilebut, Sukaraja, Kabupaten Bogor.Meski bermertua orang Bogor, Tono dan Siska lebih memilih bertahan hidup di Bandung.Menurut Tono, ide mengemis sebagai manusia pocong meniru hal serupa di Monumen Nasional saat ia datang ke Jakarta, beberapa waktu lalu.”Ya sudah, saya tiru saja,” katanya.Saat ada yang bilang Tono salah menuliskan kata ”poto” di kardus yang ada di dekatnya, ia langsung menjawab ”Saya kan pocong Sunda,” katanya sambil tertawa.Tono mengaku dirinya selalu terbolak-balik dalam mengucapkan konsonan j, f, p, v, dan z. Pagar dilafalkan fagar. Vitamin diucapkan pitamin. Zebra dibilang jebra.Secara terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang dimintai tanggapan agak menyayangkan keberadaan Tono.Ada keinginan Bima untuk membantu istri Tono agar bisa bersalin, tetapi harus dipastikan terlebih dahulu apakah betul lelaki itu tidak mampu atau sekadar pura-pura.”Insya Allah bisa dibantu,” katanya.Bima mengatakan, keberadaan orang-orang seperti Tono bisa menjadi masalah sosial di masa depan. Kota Bogor akan menghadapi masalah sosial besar jika kedatangan orang-orang tidak berketerampilan, tidak berpendidikan, dan tidak bermodal.Itu sebabnya, ia bercita-cita agar warga Kota Bogor memiliki keterampilan hidup.
Terkait#pocong ditangkap
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tono Nekad Jadi Pocong untuk Biaya Persalinan Istrinya"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.