|
Polisi Rampas Kamera Jurnalis Peliput Unjuk Rasa Pendukung Prabowo |
, SURABAYA - Peristiwa kerusuhan unjuk rasa pendukung Prabowo-Hatta di kantor Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur pada Rabu (6/8/2014) siang, menyisakan kekecewaan bagi kalangan wartawan peliput. Beberapa polisi berpakaian preman merampas kamera wartawati dan menghapus paksa hasil gambarnya. Aksi perempasan itu dialami Tridiana, wartawati foto harian Bhirawa. Dia mengaku, kamera yang berisi gambar aksi kerusuhan di depan kantor KPU Jatim tiba-tiba dirampas tiga polisi berpakaian preman, lalu foto-foto kerusuhan dihapus para pelaku. "Saya coba menolak, tapi mereka memaksa, belum jelas apa alasannya," kata wartawati yang akrab dipanggil Iin ini. Dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta mengaku belum memperoleh laporan lengkap soal perampasan kamera wartawan oleh anak buahnya itu. "Nanti saya pelajari laporannya, kami mohon maaf karena keadaan sudah tidak terkendali," ujarnya. Menanggapi peristiwa tersebut beberapa wartawan sontak melakukan aksi solidaritas mengecam tindakan polisi yang dinilai melanggar Undang-undang pers itu. Sejumlah wartawan cetak dan elektronik menggelar orasi dan meletakkan peralatan kerjanya di jalan depan KPU Jatim di Jalan Tenggilis Surabaya. Aksi massa pendukung Prabowo-Hatta ke kantor KPU Jatim yang datang dari berbagai daerah itu untuk memprotes kinerja KPU dalam Pilpres 9 Juli lalu. Aksi itu juga sebagai dukungan moral atas digelarnya sidang perdana sengketa Pilpres antara pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi JK, di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu hari ini.
Terkait#sidang gugatan pilpres di MK
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Polisi Rampas Kamera Jurnalis Peliput Unjuk Rasa Pendukung Prabowo"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.