|
Diduga Cabul, Guru Dipolisikan |
SAMPIT – Kejahatan seksual terhadap anak kembali mencoreng dunia pendidikan. Rabu kemarin (20/8), seorang oknum guru di Sampit dilaporkan ke Polres Kotim dengan tuduhan pencabulan terhadap muridnya. Korban masih berusia 12 tahun dan duduk di kelas V.
Kepada koran ini, Sularno, paman korban yang tinggal di salah satu perumahan di Kecamatan MB Ketapang, Kotim, mengaku mengadukan guru berinisial IS itu ke polisi karena telah bertindak cabul terhadap keponakannya.
“Hari ini (kemarin) tadi kami sudah laporkan dia (IS) ke Polres Kotim. Kami berharap pelaku secepatnya ditangkap,” kata Sularno saat ditemui Radar Sampit.
Korban diketahui merupakan anak yatim piatu. Kedua orangtuanya telah tiada. Dia tinggal bersama neneknya, yakni ibunya Sularno. Diceritakan Sularno, korban beberapa waktu belakangan bertingkah aneh, yakni tak mau pergi ke sekolah. Inilah yang memicu kecurigaan hingga terkuak apa yang menimpa korban.
“Setiap ditanya, alasannya terlambat. Kami bingung karena hampir tiap hari dia bilang terlambat,” jelas paman korban tersebut.
Rabu (19/8), korban dikira berangkat ke sekolah. Tetapi ternyata dia kabur ke tempat tantenya. Alasannya masih sama; terlambat. Rabu malam, istri Sularno berhasil membujuk korban bercerita tentang yang terjadi.
“Katanya, dia digituin (dicabuli) oleh guru Bahasa Inggrisnya,” tukas Sularno. Keluarga sangat terpukul mengetahui hal tersebut. “Bahkan ibu saya (nenek korban) langsung pingsan dan jatuh sakit,” ungkap Sularno.
Dari pengakuan korban kepada keluarga, aksi itu terjadi sudah berulang kali, mulai dari musala sekolah, ruang kelas, hingga perpustakaan. Di dada korban, menurut Sularno, banyak terdapat bekas ciuman. “Kami sangat terpukul melihatnya, apalagi pelakunya justru gurunya sendiri,” tegasnya.
Menurut korban, dirinya tidak bisa menolak keinginan gurunya itu lantaran diancam. “Dari SMS yang kami lihat di handphone-nya (korban), pelaku mengancam akan diberikan nilai rendah jika melaporkan hal itu ke keluarganya,” beber Sularno.
Setelah melapor ke Polres Kotim, korban rencananya di visum. “Tetapi dia (korban) tidak mau divisum karena dokternya laki-laki, korban sepertinya trauma,” ungkapnya. Hari ini rencana visum akan dilakukan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian. Kapolres Kotim AKBP Himawan Bayu Aji yang coba dikonfirmasi Radar Sampit terkait laporan tersebut belum bisa memberikan keterangan. (co/dwi)
sumber: radarsampit[dot]net
Belum ada tanggapan untuk "Diduga Cabul, Guru Dipolisikan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.