|
Nusakambangan |
banjarmasinpost.
co.
id - siapa yang tidak kenal
nusakambangan.
pulau di selatan jateng ini sejak zaman kolonial menjadi tempat ‘pembuangan’ narapidana.
di sanalah narapidana kelas berat menghabiskan masa hukumannya.
nusakambangan mengingatkan pada penjara alcatraz di teluk san fransisco, as, semasa belum ditutup.
kini alcatraz sudah menjadi situs sejarah.
sampai saat ini
nusakambangan masih tetap menjadi tempat para narapidana menjalani hukumannya.
mantan menteri perdagangan bob hasan, putra bungsu mantan presiden soeharto, hutomo mandala putra dan mantan bintang film johny indo, pernah mendekam di sana bersama para pembunuh, perampok, pengedar narkoba dan kejahatan lainnya.
sebagian dari mereka adalah terpidana mati yang menunggu eksekusi.
semasa soeharto berkuasa, ribuan tahanan politik pki (partai komunis indonesia) juga mendekam di
nusakambangan.
sebagai tempat memenjarakan orang, dulu
nusakambangan paling ‘aman’ dari godaan untuk lari.
sebab lokasinya sangat sulit bagi siapapun untuk minggat.
sebagian besar wilayah yang luasnya sekitar 216 kilometer persegi (alcatraz tidak ada 1 km2) itu berupa hutan belantara yang dihuni berbagai binatang buas.
berenang di lautan yang perlu waktu 20-an menit jika menggunakan perahu motor, tentu terlalu berat.
ombak cukup besar belum lagi ancaman ular laut yang ganas.
alhasil beberapa kali percobaan pelarian selalu tertangkap, bahkan ada yang kembali ke lembaga pemasyarakatan dalam kondisi kelaparan.
zaman belanda, pelarian yang coba berenang ditenggelamkan menggunakan peluru dari senjata api sipir.
kesan angker
nusakambangan kini agak berkurang, karena banyak akses terbuka.
perusahaan semen mengambil batu kapur dari situ, pencuri kayu juga bisa berkeliaran.
sepenggal di ujung barat pulau ini bahkan dibuka untuk wisatawan yang datang dengan menggunakan perahu tempel.
pelarian bisa berbaur dengan wisatawan.
di situ juga ada kampung nelayan, jadi hubungan ke luar sudah sangat terbuka.
tinggal punya nyali untuk kabur atau tidak.
seperti yang terjadi belum lama ini, empat narapidana melarikan diri, dua lolos tapi yang dua lagi tertangkap berkat bantuan kopassus yang menyisir di rawa-rawa.
kedua terpidana mati itu tertangkap saat akan naik perahu pembawa kayu jarahan.
nusakambangan memiliki enam bangunan lembaga lemasyarakatan.
narapidananya dari seluruh indonesia.
meski kini akses ke luar sudah terbuka namun tetap terasa menyeramkan.
banyak pendapat menyatakan,
nusakambangan tempat yang paling cocok buat koruptor supaya ada rasa jera.
tapi apa mau dikata pemerintah telah memilih penjara sukamiskin, bandung, sebagai penjaranya para koruptor.
***nama sukamiskin tidak bisa dipisahkan dari nama besarsoekarno, presiden pertama ri.
ia pernah dihukum di situ oleh belanda karena aktivitasnya untuk kemerdekaan.
jadi ‘derajat’ para pencuri uang negara itu seakan-akan terangkat karena nama besar sukarno.
ini yang harus ditepis.
soekarno dihukum karena memperjuangkan kemerdekaan bangsa, koruptor dihukum karena mencuri uang negara.
sampai saat ini ruang di mana bung karno dulu dipenjara masih dipelihara dan tidak dipakai untuk narapidana yang lain.
karena nama soekarno, lapas sukamiskin memiliki aura tersendiri dibanding lapas besar lain, misalnya cipinang (jakarta), lowokwaru (malang), medaeng (surabaya), kerobokan (denpasar), kedungpane (semarang), dan
nusakambangan (cilacap).
meski tidak seluruhnya benar, sukamiskin jadi terkesan lain.
orang sangat bangga ketika menyebut tempat-tempat pembuangan soekarno seperti digul, ende, dan parapat.
tak kalah bangganya ketika mendengar nama sukamiskin.
bukan bangga karena lapasnya tapi karena nasionalisme yang tersimpan di salah satu sel di sana.
lapas ini layak dijadikan museum untuk mengenang perjuangan sang proklamator.
mungkin untuk ke depannya, sekarang biarlah tetap jadi lp dari pada berubah jadi hotel atau kondominium.
semoga sukamiskin tidak menjadi tempat untuk mencuci stigma bagi para koruptor.
mereka tetap penjahat sebagaimana yang ada di
nusakambangan.
derajat mereka bahkan lebih rendah.
kalau sukamiskin penuh biarlah koruptor pindah ke
nusakambangan.
sepertinya jumlah koruptor yang tertangkap akan terus bertambah.
buron tertangkap, pejabat jadi tersangka, anggota dpr tunggu giliran dan banyak lagi.
di sana tanah masih luas, bisa dibangun lapas-lapas baru, dar pada di kota-kota berdesakan dengan mal.
(*)
terkait    #
nusakambangan, lapas
baca juga
itu lubang kecil bukan bungker
editor: sudi
sumber: banjarmasin post edisi cetak
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Nusakambangan"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.