|
Mahasiswa AS Putus Cinta dengan Lampiaskan Lewat Seks |
banjarmasinpost.
co.
id - dalam penelitian yang hasilnya tidak mengejutkan, didapat data bahwa berhubungan seks sebagai pelampiasan karena putus cinta memang ada.
ini semacam dendam yang dilampiaskan dengan seks alias rebound sex.
sepertiga
mahasiswa yang baru saja putus dari pacarnya mengaku berhubungan seks sebagai pelampiasan, sebulan setelah putus.
mereka yang baru putus umumnya kesal dan marah sehingga ini menjadi penyebab mereka berhubungan seks sebagai pelampiasan.
penelitian ini muncul di jurnal archives of sexual behavior.
menurut peneliti lynne cooper di university of missouri, mereka yang berhubungan seks sebagai pelampiasan, melakukannya sebagai dendam karena didepak sang kekasih.
cooper penasaran dengan seks untuk pelampiasan ini, karena begitu populer dan menjadi fenomena yang sering muncul di budaya pop.
apakah seks seperti ini membantu? cooper dan lindsay barber lalu meneliti 170
mahasiswa yang baru saja putus selama delapan bulan terakhir.
selama 10 sampai 12 minggu, para
mahasiswa mengisi kuesioner mengenai emosi, aktivitas seksual dan motivasi mereka.
sebanyak 35 persen mengakui bahwa mereka melakukan hubungan seks dengan orang lain sebagai pelampiasan, karena kesal diputuskan pacarnya.
lalu, 25 persen lainnya mengatakan mereka berhubungan seks untuk membalaskan dendam.
mereka yang ada pada posisi diputuskan, lebih mungkin melakukan hal ini daripada mereka yang memutuskan.
namun kecenderungan dendam seks ini menurun setelah lima bulan putus cinta.
mereka yang otomatis berhubungan seks dengan orang lain karena putus cinta, umumnya akan berhubungan seks dengan orang asing dalam jumlah banyak.
terkait    #hasrat seks lelaki
baca juga
alamak, begitu pria jadi ayah hasrat seksnya menurun
editor: halmien
sumber: kompas.
com
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Mahasiswa AS Putus Cinta dengan Lampiaskan Lewat Seks"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.