|
Pertamina Langsung Sidak |
banjarmasinpost.co.id, banjarmasin - empat tahun sudah program konversi minyak tanah ke gas ( elpiji) bersubsidi berlangsung.
namun, pelaksanaannya di kalsel belum tuntas.
masih ada lima kabupaten yang belum tersentuh.
bahkan di daerah yang sudah menjalankan program itu, juga belum sepenuhnya selesai.
kondisi itu pula yang ditengarai menjadi salah satu faktor berkurangnya jumlah elpiji bersubsidi (ukuran 3 kg) di daerah yang sudah menjalankan konversi.
pasalnya, diduga ada yang menjualnya ke daerah yang belum menjalankan, dengan imbalan keuntungan lebih besar.
imbasnya, terjadi kelangkaan dan harga elpiji membubung.
pengguna elpiji pun ‘menjerit’.
menyikapi kondisi itu, gubernur kalsel h rudy ariffin menegaskan akan menyurati lagi pt
pertamina agar segera menyelesaikan program konversi di provinsi ini.
“kami sudah pernah mengusulkan.
kami akan surati lagi, meminta
pertamina segera menyelesaikannya.
surat juga ditujukan kepada pihak terkait termasuk bupati yang daerahnya belum menjalankan konversi,” kata dia, kamis (16/1).
sebagaimana diwartakan bpost edisi kemarin, ratusan bahkan ribuan tabung elpiji 3 kg masuk ke daerah nonkonversi yakni tabalong, hulu sungai utara (hsu), tanahlaut (tala), tanahbumbu (tanbu), dan kotabaru.
menurut para penjual elpiji di kelima daerah itu, sebagian besar elpiji dipasok dari banjarmasin.
kepada pengecer, pemasok itu mengaku dari agen atau pangkalan elpiji di kota seribu sungai ini.
menurut rudy, seharusnya seluruh bupati atau wali kota sejak jauh-jauh hari mengusulkan agar daerahnya ikut memberlakukan program konversi.
tentunya dengan menyertakan data warga yang berhak mendapat elpiji 3 kg dari pemerintah.
kepala biro ekonomi pemprov kalsel, nanang adrianoor juga mengharapkan pada tahun ini program konversi di kalsel, tuntas.
untuk itu, dalam waktu dekat pemprov akan mendatangi kementerian esdm untuk membahas permasalahan tersebut.
“akhir januari ini akan mengundang
pertamina dan hiswana migas untuk membahas belum tuntasnya konversi di kalsel.
selama program itu belum tuntas ini, kami meminta
pertamina tetap menyediakan elpiji sesuai kebutuhan.
kami juga tidak bisa menyalahkan warga dari daerah belum konversi untuk menggunakannya.
elpiji sudah merupakan barang bebas.
masyarakat merasa nyaman menggunakan elpiji, terlebih dengan adanya subsidi,” ujar dia.
menurut nanang,
pertamina juga seharusnya ketat mengawasi sebaran elpiji 3 kg.
jika ditemukan adanya ‘kebocoran’ dalam sebarannya,
pertamina segera melaporkannya ke kementerian esdm.
“bahkan, kondisi itu bisa dijadikan alasan bagi
pertamina membikin rekomendasi kepada ditjen migas kementerian esdm agar segera menuntaskan progran konversi di kalsel,”tegas nanang.
sidak
pertaminamenyikapi belum beresnya program nasional itu, selama dua hari sejak kamis (16/1).
pertamina melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke daerah yang belum melaksanakan konversi.
ada dua daerah yang disidak yakni tabalong dan hsu.
selain itu ke satu daerah yang sudah konversi yakni balangan.
melalui sidak itu,
pertamina menggali data tentang penyebaran elpiji sekaligus kesiapan melaksanakan konversi.
menurut junior sales executive elpiji banjarmasin, choerul anwar, dari sidak di tanjung (tabalong) mereka menemukan adanya stasiun pengisian bahan bakar umum (spbu) yang sudah menjual elpiji 12 kg.
sementara di amuntai (hsu) ada dua spbu yang melakukan.
“untuk daerah lain yang belum melakukan konversi, juga akan dilakukan pengecekan.
tetapi jadwalnya belum pasti,” ujar dia.
ditegaskan choerul, yang menentukan nerjalan-tidaknya progran konversi di suatu daerah adalah ditjen migas kementerian esdm.
dia pun mengharapkan pemerintah daerah segera menyampaikan kondisi yang terjadi akibat konversi yang belum merata, sehingga ditjen migas bisa segera menuntaskannya.
sebelumnya ketua hiswana migas kalsel, h addy chairuddin hanafiah mengaku heran terhadap belum beresnya program konversi di kalsel.
apa lagi pelaksanaan konversi tahap dua justru dipindahkan ke kalteng.
selain itu, tabalong yang seharusnya sudah melaksanakan konversi pada dua tahun lalu, juga ditunda.
jatahnya diberikan untuk daerah luar kalsel.
”konversi tahap dua di kalsel tidak tuntas karena pemerintah kurang memperjuangkan aspirasi warga.
juga perlu dilakukan konfirmasi ke menteri esdm,” tegas addy.
external relation
pertamina marketing operation region vi kalimantan, rudy biantoro mengatakan, bagi yang belum konversi, pemerintah daerahnya diharapkan agar proaktif mengusulkannya kepada ditjen migas kementerian esdm.
“jangan tanyakan kepada saya apakah 2014 ini semua tuntas.
silakan tanyakan kepada kepala daerahnya dan ditjen migas.
kami hanya mengimbau bagi yang belum konversi agar bersabar,” katanya.
(has/jd)kuota konversi- banjarmasin: 117.
702 tabung- banjarbaru: 34.
016 tabung- banjar: 127.
716 tabung- balangan: 29.
682 tabung- tapin: 38.
767 tabung- barito kuala: 70.
092 tabung- hulu sungai selatan: 49.
465 tabung- hulu sungai tengah: 52.
078 tabung
terkait    #elpiji
baca juga
pak asy'ari dalam kenangan
payung hukum distribusi elpiji
soal konversi mitan, pemkab tanbu tunggu konsultan
pertamina spbu diwajibkan jual elpiji
editor: edinayanti
sumber: banjarmasin post edisi cetak
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Belum ada tanggapan untuk "Pertamina Langsung Sidak"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.