 |
Alasan yang Aneh dari Pemerintah |
topik minggu ini: sudah naik, elpiji langka pula, kenapa?oleh: rosmeida p mahasiswi fakultas hukum unlambanjarmasinpost.
co.
id - pemerintah dan pt pertamina (persero) bersepakat menurunkan harga elpiji 12 kg dari rp.
117.
708 menjadi rp.
82.
200 per tabung mulai 7 januari 2014.
setelah sebelumnya pada 1 januari 2014 pertamina memberlakukan kenaikan harga elpiji 12 kg dari rp.
70.
200 menjadi rp 117.
708 per tabung.
pertamina mengaku masih akan rugi lebih dari rp 2 triliun per tahun.
dulu saat konversi minyak tanah (mitan) ke gas ( elpiji) (2007), pemerintah mengatakan tujuan utamanya adalah untuk mengurangi subsidi mitan yang sudah berlangsung cukup lama membebani keuangan negara.
elpiji menjadi pilihan karena biaya produksinya jauh lebih murah dibanding mitan.
tapi, apa artinya konversi energi rumah tangga dari mitan ke gas elpiji, jika akhirnya masyarakat terbebani dengan harga yang juga sangat mahal, seperti saat memakai mitan.
alasan pemerintah tidak bisa mengintervensi pt pertamina dalam menentukan harga jual elpiji 12 kg tentu sangat aneh.
berdasarkan pasal 33 uud 1945 dan putusan mk terkait uji materi uu no.
22/2001 tentang minyak dan gas bumi yang menyatakan bahwa campur tangan pemerintah dalam kebijakan penentuan harga haruslah menjadi kewenangan yang diutamakan untuk cabang produksi yang penting dan/atau menguasai hajat hidup orang banyak.
jika harga elpiji 12 kg naik di tingkat lokal, karena angkutannya sedang ada masalah, maka itu persoalan teknis.
tetapi jika kenaikan itu terjadi secara meluas (menasional), di tingkat pengecer jauh di atas harga resmi, bahkan berimbas pada kelangkaan elpiji 3 kg, maka ini persoalan sistemik.
jika akibat pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang memacu pertumbuhan kebutuhan energi yang tak terkendali, maka subsidi energi menjadi tidak efisien, hinggamerampas subsidi pendidikan dan kesehatan.
sistem nonteknis ini berujung pada pemikiran mendasar bahwa ukuran kemajuan itu adalah pembangunan di sisi materi (materialisme) dan semua ini agar diserahkan kepada mekanisme pasar dan proses demokratis, maka persoalannya sudah ideologis.
jika begitu, usaha mengatasi krisis elpiji adalah mengganti ideologi itu dengan islam.
(*)
terkait    #elpiji
baca juga
lakukan fungsi manajemen controlling
jangan menari di atas penderitaan rakyat
ditunggu langkah cepat pertamina
jangan diserahkan ke swasta
heboh pencitraan jelang pemilu 2014
editor: sudi
sumber: banjarmasin post edisi cetak
tweet
)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Alasan yang Aneh dari Pemerintah"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.