|
Rumitnya Mengatur BBM |
tak seperti biasanya, emosi kapolres bangka akbp pipit rismanto tiba-tiba memuncak.
pimpinan tertinggi kepolisian di wilayah hukum kabupaten bangka itu marah dengan sikap rombongan pengerit bahan bakar minyak (bbm) jenis solar di kantor dprd kabupaten bangka, pekan lalu.
amarah pipit memuncak karena rombongan itu seakan tidak mau mengerti dengan keadaan pada terjadi saat ini.
awalnya rombongan yang datang ke kantor dprd bangka adalah rombongan sopir truk.
belakang diketahui diantara mereka adalah pengerit solar.
rombongan tersebut datang untuk menyampaikan keluhan mereka dengan pembatasan solar hanya 15 liter per hari kepada anggota dewan.
namun saat rombongan datang, kantor dprd bangka sedang kosong.
para anggota dprd sedang pergi ke luar daerah.
sebagai salah orang orang yang merasa terlibat dalam pengaturan penyaluran bbm, pipit kemudian membuka dialog dengan rombongan sopir truk dan pengerit solar.
kepada para pengemudi truk akhirnya disepakati bahwa mereka bisa membeli solar lebih dari 15 liter.
itupun dengan catatan solar yang dibeli untuk kebutuhan operasional kendaraan, bukan untuk dijual kembali dalam harga industri kepada para penambang, ditimbun atau praktik sejenisnya.
sementara itu kepada pengerit solar, kapolres menegaskan tidak akan menolerir penyalahgunaan bbm bersubsidi.
pasalnya diduga solar subsidi tersebut tidak digunakan untuk kepentingan umum.
kapolres meminta para pengerit sadar dengan peruntukkan bbm subsidi.
apalagi di tengah upaya pemerintah yang saat ini berusaha terus melakukan perbaikan.
sekelumit cerita ini menggambarkan
rumitnya mengatur penyaluran bbm bersubsidi di bangka belitung.
pemandangan antrean kendaraan berbahan bakar solar di hampir semua spbu di bangka belitung sudah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi.
pemerintah dan pihak terkait di bangka belitung pun seakan kehabisan akal untuk menertibkan antrean.
di lihat dari suplai dan penghitungan jumlah kendaraan, kelangkaan solar adalah sesuatu yang mustahil terjadi.
namun kenyataannya, antrean hampir setiap hari selalu ada.
kondisi ini tidak hanya menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
saat ini perlu dipikirkan pula tindakan yang akan dilakukan apabila nanti pemerintah benar-benar menaikkan harga bbm bersubsidi seperti yang direncanakan saat ini.
dengan harga dan pasokan bbm bersubsidi saat ini saja, masyarakat sudah menjerit.
(*)
Source from: banjarmasin[dot]tribunews[dot]com
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Rumitnya Mengatur BBM"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.